Yogyakarta (ANTARA News) - Budayawan Prof Dr Bakdi Sumanto menilai gagasan pendirian "multiculture center" di Yogyakarta merupakan pemikiran cemerlang Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat."Pemikiran ini membuktikan bahwa Sultan adalah tokoh politik berwawasan luas yang tidak menginginkan ada konflik di negara ini hanya karena perbedaan pandangan budaya, agama dan etnis," katanya di Yogyakarta, Selasa.Usai bertemu dengan Pansus DPRD DIY untuk Tindak Lanjut Aspirasi Masyarakat tentang Keistimewaan dan Penyempurnaan Status Hukum DIY di gedung DPRD setempat, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menegaskan, dengan "multiculture center" diharapkan semua perbedaan dapat diakomodasi."Jika ada permasalahan dapat dimusyawarahkan untuk dicapai kata mufakat sehingga kekerasan atau konflik yang terkait dengan perbedaan dapat dicegah," katanya. Sultan beberapa waktu lalu sempat melontarkan gagasan pendirian "multiculture center" di Yogyakarta sebagai tempat dialog lintas budaya, suku dan agama di tanah air. Menurut Bakdi, jika "multiculture center" terbangun akan dapat digunakan sebagai wadah pengembangan berbagai kultur yang ada di Indonesia sehingga masyarakat dapat memahamni budaya di masing-masing daerah yang memiliki spesifikasi tersendiri. "Misalnya orang Jawa nantinya dapat memahami budaya Papua atau Batak, begitu pula sebaliknya. Ini akan semakin mengukuhkan budaya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008