Denpasar (ANTARA News) - Evakuasi yang dilakukan petugas terhadap seorang wanita yang semalaman sempat "berkemah" di atas tower Jalan Gunung Sangyang Denpasar, berlangsung dengan cukup menegangkan, Selasa siang. Lima anggota tim SAR Satbrimob Polda Bali, tampak dengan gerakan cukup lambat memanjat tower setinggi 42 meter yang adalah BTS (base transceiver station) milik pengelola sarana telepon seluler secara gabungan. Menurut petugas, gerakan lambat terpaksa harus dilakukan agar wanita yang bertengger di bagian puncak menara itu tidak kaget atau merasa ketakutan, yang ujungnya bisa mengambil jalan pintas dengan melompat. Aiptu Pol Ketut Sukrayasa, yang memimpin operasi SAR di lapangan mengatakan, satu kesulitan yang dialami pihaknya dalam upaya evakuasi atas wanita yang nekad "berkemah" di atas menara itu, adalah kemungkinan dia melompat dari atas. "Kalau sampai nekad melompat, selesai sudah," kata Sukrayasa sambil mengucap syukur bahwa tersebut tidak dilakukan wanita yang belakangan diketahui bernama Rebiyani (38). Dua anggota tim SAR yakni Brigadir Sujai dan Bripda Moses Nahak yang terlebih dahulu menyentuh bagian puncak menara, sempat disambut dengan sikap berontak oleh Rebiyani. Namun mujur, dengan sigap dua anggota Brimob tersebut berhasil merangkul tubuh si wanita, dan kemudian mengikatnya. Dalam keadaan bagian kaki terikat, tim SAR cukup mengalami kesulitan dalam upaya menurunkan korban, namun mujur setelah cukup lama bergulat, Rebiyani mulai bersedia diajak kompromi. Petugas yang kemudian melepas ikatan tali pada bagian kaki Rebiyani, dengan perlahan berhasil "memapah" Rebiyani menuruni anak tangga dari besi yang terpasang di bagian tengah menara.` Upaya evakuasi yang memakan waktu sekitar 1,5 jam tersebut, mendapat perhatian banyak warga hingga arus lalulintas di Jalan Gung Sangyang berjalan tersendat-sendat. Mengenai motif wanita asal Sragen memanjat dan sempat semalaman "bermalam" di atas tower itu, belum dapat diketahui petugas sehubungan yang bersangkutan belum bisa diajak bicara dan masih dalam perawatan tim medis polisi setempat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008