Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antar-bank Jakarta, Selasa sore naik mendekati angka Rp9.300 per dolar AS, karena aktifnya Bank Indonesia (BI) bermain di pasar melakukan intervensi pasar. "Intervensi BI ke pasar dinilai cukup efektif, sehingga rupiah terus menguat hingga mendekati angka Rp9.300 per dolar AS, meski kenaikannya berjalan lambat," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Selasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp9.303/9.305 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.313/9.326 per dolar AS atau naik 10 poin. Menurut dia, BI menginginkan rupiah berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS, karena mata uang lokal itu apabila berada dibawah angka itu dinilai cukup aman. Apalagi, peluang untuk menguat hingga dibawah angka tersebut cukup besar, ujarnya. Rupiah, lanjut dia seharusnya sudah berada dibawah angka Rp9.300 per dolar AS melihat dolar AS di pasar global masih melemah, terutama terhadap euro dan yen. Karena itu, rupiah wajar menguat hingga terus mendekati angka Rp9.300 per dolar AS, ujarnya. Ia mengatakan, menguat rupiah didukung setelah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan suku bunganya dari 8,25 persen menjadi 8,50 persen. Kenaikan suku bunga LPS itu merupakan faktor utama yang memicu rupiah naik yang didukung oleh membaiknya bursa saham regional, ujarnya. Kenaikan bunga LPS yang dipicu oleh naik suku bunga acuan (BI Rate) diperkirakan akan mendorong investor asing aktif menempatkan dananya di pasar domestik. Sejumlah investor dari kawasan Timur Tengah juga telah melakukan berbagai investasi terutama di sektor perbankan, katanya. Selain itu, 28 analis perbankan dan fund manager dari Australia melakukan "road show" Ke Indonesia untuk menjajaki lebih jauh investasi, setelah membuat bank patungan dengan Panin Bank. "Kami optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh dengan cepat, melihat tingginya minat investor asing menempatkan dananya di dalam negeri," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008