Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun 71 sen, Selasa, dari tingkat tinggi yang mendekati 140 dolar AS, di tengah ketidakpastian menyusul janji Arab Saudi yang akan meningkatkan produksi minyaknya, kata dealer. Pada perdagangan Selasa pagi, kontrak berjangka minyak utama New York jenis light sweetuntuk pengiriman Juli turun 71 sen menjadi 133,90 dolar per barel. Kontrak tersebut ditutup pada angka 134,61 dolar per barel Senin, setelah sebelumnya sempat melonjak ke posisi tinggi 139,89 dolar di bursa komoditas New York Mercantile Exchange (Nymex). Harga minyak Brent North Sea untuk pengiriman Agustus juga mengalami penurunan 46 sen menjadi 134,25 dolar per barel di pasar London, setelah berada pada posisi 134,71 dolar pada Senin (16/6). Spekulasi pasar terus bergulir terkait janji Arab Saudi sebelum pertemuan negara-negara produsen dan konsumen utama yang dijadwalkan akan berlangsung di Jeddah 22 Juni mendatang untuk membicarakan harga minyak yang terus melambung. Sekjen PBB Ban Ki-Moon hari Minggu lalu mengatakan, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Nuaimi menyatakan padanya bahwa negara itu, yang memiliki seperempat cadangan minyak tersedia dunia, akan menaikkan produksi minyaknya sebanyak 200.000 barel per hari pada Juli. Tetapi Ban, mengutip Nuaimi, juga mengatakan bahwa ia berharap negara-negara konsumen minyak juga turut memainkan peranan mereka untuk menstabilkan harga minyak dengan menurunkan pajak nasional serta memberantas para spekulan. Para anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) saat ini memproduksi 9,45 juta barel per hari setelah pengumuman peningkatan 300.000 barel per hari bulan lalu menyusul kinjungan Presiden AS George W.Bush. Laporan Arab Saudi akan menambah produksinya itu muncul di tengah gencarnya tekanan terhadap negara-negara anggota OPEC, yang memompa sekitar 40 persen dari produksi dunia, untuk meningkatkan produksinya, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008