Kami harap penelitian-penelitian yang dilakukan mahasiswa dapat menginspirasi upaya pengembangan pangan

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 63 mahasiswa dari 35 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mendapat bantuan dana riset dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional setelah melewati proses seleksi yang ketat.

"Setelah melewati proses seleksi yang ketat, kami telah memilih 63 dari 318 proposal yang layak menerima bantuan riset," ujar Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Suaimi Suriady, di Jakarta, Kamis.

Perusahaan pangan tersebut menganggarkan dana sebesar Rp2,2 miliar untuk riset pangan tersebut melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2019-2020.

Selain dana riset diberikan pula pelatihan (coaching clinic), serta bimbingan selama melakukan penelitian oleh pakar yang sudah terkenal di Tanah Air.

Dia menambahkan, tema program IRN 2019 itu yakni "Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal untuk Peningkatan Kecerdasan, Kesehatan, dan Prestasi Bangsa".

Baca juga: Kemenperin fokus pada riset produk makanan berbasis Industri 4.0

Dia berharap program IRN itu dapat memberi manfaat dan menghasilkan inovasi, khususnya dalam hal kontribusi bagi ketahanan pangan dan nutrisi di dalam negeri.

"Kami harap penelitian-penelitian yang dilakukan mahasiswa melalui program IRN ini dapat menghasilkan keluaran yang menginspirasi upaya pengembangan pangan dan diversifikasi pangan berkelanjutan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis komoditas lokal," ujarnya.

IRN merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Program tersebut memfasilitasi penelitian bagi mahasiswa tingkat sarjana dengan objek riset sumber daya laut dan perikanan serta sumber daya pangan darat.

Ketua Tim Pakar IRN, Prof Purwiyatno Hariyadi, mengatakan dengan program itu mahasiswa diharapkan lebih peka dan jeli dalam mengidentifikasi dan mengeksplorasi pangan yang ada di sekitarnya.

"Terutama sumber lokal yang berpotensi meningkatkan kecerdasan, kesehatan, dan prestasi bangsa. Kami harapkan hasil penelitian mahasiswa melalui IRN, dapat menginspirasi dan berkontribusi pada pengembangan sistem pengembangan pangan nasional berbasis komoditas lokal," kata Purwiyatno.*


Baca juga: Mengatasi kebuntuan riset pangan Indonesia

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019