"Pemkab Biak Numfor sudah mengeluarkan surat imbauan supaya mahasiswa asal Biak untuk berkonsentrasi kuliah dan tidak mudah terpengaruh dengan berbagai isu yang disebarkan di media sosial pasca-kejadian kasus rasisme mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang," ungkap Bupati Biak Herry Ario Naap, Kamis.
Ia mengingatkan, ketika mahasiswa Biak dapat menyelesaikan pendidikan tinggi di perguruan tinggi merupakan suatu kebanggaan dirasakan para orang tua, keluarga besar dan pemerintah daerah setempat.
Bupati Herry mengajak, para orang tua mahasiswa harus dapat memberikan spirit kepada anak-anaknya untuk lebih fokus berkuliah sesuai dengan jurusan program studi di masing-masing perguruan tinggi negeri dan swasta di luar Papua.
"Jangan karena terpengaruh dengan informasi di media sosial mahasiswa ikut-ikutan pulang ke daerah karena ini bisa merugikan mahasiswa bersangkutan," ungkapnya.
Terkait dengan persoalan rasisme mahasiswa dialami Papua di Surabaya dan Malang, menurut Bupati Herry, berbagai komponen masyarakat Nusantara di Biak telah melakukan deklarasi bersama untuk menolak perlakuan rasisme di Indonesia.
"Berbagai aspirasi masyarakat meminta pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, pelakunya harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Berdasarkan data, pertemuan Bupati Herry Ario Naap dengan mahasiswa asal Biak Numfor berlangsung di gress house, Rabu (11/9) sebagai imbauan kepada mahasiswa untuk senantiasa berkuliah.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019