Warga tampak memadati area TMPNU Kalibata. Mereka berdiri dan menunggu di luar area pemakaman, menyebar di pinggir jalan dan titik-titik lainnya.
Mereka datang dari berbagai wilayah, sebagian besar Jakarta. Namun ada pula di antara mereka yang datang dari Bekasi, Tanggerang, dan Bogor.
Baca juga: Habibie pun bertemu kembali dengan cinta sejatinya
Untuk menghindari panas warga menyiasatinya dengan mencari tempat untuk berteduh, seperti di bawah pohon yang ada di sepanjang TMPNU Kalibata atau pos pengamanan, ada juga yang memakai payung serta topi.
"Panas-panas," kata salah seorang warga yang tiba di TMPNU Kalibata mencari tempat berteduh di pos keamanan.
Ia lantas mengeluarkan kipas tangan dari tasnya sambil berkata, "Kalau panas begini, tinggal keluarkan senjata."
Baca juga: GMIM: Generasi milenial patut teladani BJ Habibie
Rina (45) warga Pasar Minggu yang rela bolos masuk kerja demi menyaksikan pemakaman Habibie. Dia juga tidak mempermasalahkan panasnya hari ini.
Hingga berita ini diturunkan pukul 12.24 WIB, pantauan udara melalui aplikasi android menunjukkan suhu udara di wilayah Kalibata mencapai 32 derajat Celsius.
Suasana di TMPNU Kalibata mulai padat. Sejumlah tamu dan pejabat negara hingga tamu negara telah tiba di pemakaman.
Presiden ketiga RI B.J. Habibie wafat pada hari Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.
Jenazah akan dimakamkan di TMPNU Kalibata berdampingan dengan makam istrinya, Hasri Ainun Habibie.
Kepala Seksi TMPNU Kalibata Deddy Prasetyo mengatakan bahwa lokasi makam Habibie ada di Blok M nomor 120.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019