Denpasar (ANTARA News) - Perkembangan kebudayaan Bali hendaknya mampu menghormati identitas budaya dengan berbagai keragaman, menghargai kearifan lokal serta mengapresiasi kreativitas menuju kemajuan budaya, adab, estetika, solidaritas dan makna kehidupan.Hal itu merupakan salah satu dari empat point deklarasi kebudayaan yang dihasilkan dalam Kongres Kebudayaan Bali ke-1 di Denpasar, Senin.Dra S. Suarsi, MSi, membacakan rumusan kongres kebudayaan Bali yang menampilkan 38 pembicara tingkat nasional, internasional dan lokal Bali dengan melibatkan sedikitnya 400 peserta dari berbagai kalangan, seniman, budayawan dan cendikiawan.Kebudayaan daerah, nasional dan global adalah satu eksistensi yang dijiwai oleh Bhineka Tunggal Ika, satu identitas dan satu fondasi kemanusiaan yang sarat nilai-nilai historis, logika, etika, estetika dan makna kehidupan. Demikian pula marginalisasi, hegemoni dan kepunahan kebudayaan harus dicegah dan sebaliknya potensi kekhususan, keunggulan dan keadaban harus dilestarikan dan diberdayakan untuk memuliakan kemertabatan. Semua itu diupayakan melalui kerjasama yang sinergis serta tanggung jawab bersama secara lintas daerah, lintas kelompok etnis dan lintas bangsa. Pendalaman kebudayaan agar mampu menggetarkan roh serta tekad baru untuk bangkit secara lokal, nasional, global dalam spirit kearifan, toleransi dan kedamaian. "Semua itu dari Bali untuk Bali, dari Bali untuk Indonesia dan dari Bali untuk dunia," ujar Suarsi. Drs Wayan Geriya salah seorang panitia kongres kebudayaan Bali menambahkan, deklarasi kebudayaan tersebut diharapkan menjadi payung dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya ke depan. Deklarasi kebudayaan Bali dalam bingkai NKRI menjadi program aksi, visi dan misi Bali ke depan. Deklarasi kebudayaan Bali tersebut mempunyai makna yang sangat pendalam demi tetap kokoh dan eksisnya seni budaya Bali di tengah persaingan yang ketat di era globalisasi. "Siapa pun yang dipercaya masyarakat menjadi Gubernur Bali dalam lima tahun mendatang dan seterusnya wajib mengamankan dan melaksanakan deklarasi kebudayaan yang dihasilkan itu," harap Wayan Geriya. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008