Jakarta (ANTARA News) - Turunnya harga komoditas dan penguatan bursa regional membuat indeks Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup bervariasi (mix). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 0,376 poin atau 0,02 persen menjadi 2.398,041, sedangkan indeks LQ45 menguat 0,901 poin atau 0,18 persen ke posisi 505,732. Analis Riset BNI Securities M Alfatih, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan, penguatan bursa regional akibat penguatan bursa Wall Street AS karena angka inflasi AS sesuai ekspektasi ekonom telah mendorong indeks di awal perdagangan, namun mengalami penurunan pada akhir sesi akibat anjloknya beberapa saham berbasis komoditas. Menurut Fatih, harga minyak mulai kembali turun akibat Arab Saudi yang meningkatkan produksinya ini telah membuat harga komoditas turun, sehingga menjadi sentimen negatif saham-saham berbasis komoditas. "Turunnya harga komoditas ini menekan harga saham sektor ini, sehingga indeks melemah di akhir sesi," jelasnya. Selain itu, kata Fatih, pembukaan bursa Eropa yang "mix" juga mempengaruhi perdagangan saham di BEI. Beberapa saham berbasis komoditas yang menekan IHSG, diantaranya saham Bumi Resources yang melemah Rp50 ke posisi Rp8.150, Aneka Tambang yang terkoreksi Rp50 ke level Rp3.250, Inco Indonesia yang turun Rp50 ke harga Rp6.500 dan Medco yang melemah Rp150 menjadi Rp5.000. Sedangkan penguatan saham ungglan lainnya, seperti Gas Negara yang menguat Rp300 menjadi Rp14.600, Astra Internasional yang naik Rp350 menjadi Rp20.050, Bank BNI terangkat Rp100 ke Rp1.300 dan Bank Mandiri menguat Rp25 ke level Rp2.825 mendorong indeks LQ45 menguat tipis. Pergerakan saham di BEI juga masih didominasi yang naik sebanyak 92 dibanding yang turun 76, sedangkan 83 stagnan dan 215 tidak aktif diperdagangkan. Transaksi saham yang terjadi sebanyak 55.612 kali dengan volume 2,034 miliar saham dan nilai mencapai Rp2,494 triliun. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008