Jakarta (ANTARA News) - PT Pos Indonesia mengumumkan hingga Sabtu (14/6) pukul 19.00 WIB realisasi penyaluran dana bantuan langsung tunai (BLT) di 10 kota pertama untuk penyaluran bantuan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 24 Mei 2008 telah mencapai 90,3 persen.
"Hingga 14 Juni malam, dana BLT yang terserap sudah mencapai 90,3 persen dengan total dana yang disalurkan Rp210.975.900.000," kata Arief Supriyono, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), dalam diskusi evaluasi penyaluran BLT tahap pertama, di Jakarta, Senin.
Dana tersebut didistribusikan kepada para penerima di kota-kota: Medan, Palembang, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Banjarmasin, dan Makassar.
Alokasi itu belum sepenuhnya tercapai, karena alokasi RTS (Rumah Tangga Sasaran) yang akan mendapat dana BLT periode Juni-Agustus adalah 778.790 RTS, sementara saat ini baru 703.253 RTS yang menerima BLT.
Sementara itu, realisasi penyaluran BLT di 27 kota lainnya hingga 14 Juni malam adalah 75,66 persen.
Kota-kota penerima BLT, antara lain Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Serang, Bogor, Mataram, Pontianak, Manado, Palu, Mamuju, Gowa, Maros, Kendari, dan Gorontalo.
Sejak menaikkan harga BBM pada 24 Mei 2008, pemerintah memberikan kompensasi kepada Rumah Tangga miskin dan hampir miskin uang Rp100.000 per bulan. Tahap pertama pembayaran BLT ini dilakukan untuk periode tiga bulan, sementara tahap kedua adalah untuk empat bulan.
"Pemerintah akan mengevaluasi program BLT ini pada akhir putaran pertama, yakni pada bulan September mendatang," kata Adang Setiana, Deputi II Menko Kesra bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat.
Ia menyebutkan, sejak program BLT disalurkan kepada RTS, pelaksanaannya lancar dan tertib.
"Tapi kita akan terus upayakan perbaikan agar di tahap kedua BLT bisa disalurkan lebih baik lagi," ujarnya menambahkan. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008