Jakarta (ANTARA News) - Kompetisi belum lagi bergulir namun PSIS Semarang dan PKT Bontang mendapat "durian runtuh" setelah dipastikan promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga Super Indonesia (LSI), musim 2008/2009. Kepastian kenaikan tingkat dua klub tersebut disampaikan oleh PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin. "Rapat Komite Eksekutif PSSI telah memutuskan bahwa Liga Super 2008 akan diikuti oleh 18 klub sehingga ada dua klub, yaitu PSIS dan PKT, yang naik menggantikan dua klub yang tidak lolos verifikasi BLI," kata Ketua BLI Andi Darussalam Tabusala. Dua klub yang tidak lolos verifikasi untuk mendapat lisensi klub profesional --persyaratan mutlak untuk mengikuti LSI-- adalah Persmin Minahasa dan Persiter Ternate. Lebih lanjut Andi menjelaskan bahwa dari tujuh klub divisi utama --lima lainnya adalah PSS Sleman, Persis Solo, Semen Padang, Persebaya Surabaya dan Persikabo Bogor-- yang mengikuti verifikasi BLI, PSIS dan PKT menempati peringkat teratas sehingga dianggap layak masuk LSI 2008. Ada lima aspek --sporting, infrastruktur, administrasi dan keuangan, personel dan legal-- yang menjadi penilaian dalam verifikasi dan PKT serta PSIS mendapat nilai tertinggi masing-masing 379,316 dan 360,683. PSS berada ditempat ketiga dengan nilai 335,768, disusul Persis (316,313), Semen Padang (279,413), Persebaya (248,008) dan Persikabo (122,251). "BLI telah melakukan assessment secara obyektif sehingga hasil tersebut valid serta bisa dipertanggungjawabkan," tegas Andi. Dengan demikian 18 klub yang akan berlaga di LSI 2008 adalah juara bertahan Sriwijaya FC, PSMS Medan, Persija Jakarta, Arema Malang, Pelita Jaya, Persela Lamongan, PSM Makassar, Persik Kediri, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, Deltras Sidoarjo, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Persiwa Wamena, Persitara Jakarta Utara, Persita Tangerang, PKT dan PSIS. Dengan naiknya PKT dan PSIS maka dipastikan peserta divisi utama musim mendatang akan berkurang menjadi 32 klub, namun Ketua BLI mengatakan belum menentukan format kompetisi divisi tersebut. "Untuk divisi utama, BLI belum menentukan format kompetisinya bagaimana," jelas Andi. "Yang jelas mereka akan dibagi ke dalam beberapa wilayah berdasarkan letak geografis masing-masing klub," imbuhnya. Mulai 12 Juli Ketua BLI juga mengungkapkan bahwa LSI 2008 dipastikan dimulai pada 12 Juli dengan pertandingan pertama antara juara bertahan Sriwijaya FC melawan musuh yang ditentukan kemudian. "Sebelumnya, pada tanggal 6 Juli, BLI akan launching Liga Super sekaligus penandatanganan kerja sama dengan sponsor yaitu Djarum," ujar Andi. Ia tidak secara gamblang membuka berapa besar nilai kerja sama dengan perusahaan rokok besar Indonesia yang musim lalu mensponsori divisi utama itu namun mengatakan antara Rp30-35 miliar. "Sekitar begitulah. Pokoknya hampir sama dengan tahun lalu," imbuhnya. Selain itu Andi mengatakan jadwal pertandingan akan dirilis usai pertemuan manajer klub-klub peserta. "Managers meeting itu akan dilangsungkan besok (Selasa, 17 Juni) di Surabaya," kata Andi lalu menambahkan bahwa pada bulan Ramadhan, pertandingan akan tetap berjalan dan dilangsungkan usai buka puasa. Sementara itu Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono kembali menegaskan bahwa sesuai dengan kesepakatan sebelumnya dengan klub-klub yang lolos bersyarat, terutama menyangkut kesiapan stadion kandang, mereka diberi waktu hingga 30 Juni untuk menyelesaikan perbaikan. "Pada 27 sampai 28 Juni, BLI akan melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan klub untuk mengikuti Liga Super," ujarnya. "Kalau ada klub yang stadionnya belum selesai diperbaiki atau masih tidak layak, maka BLI akan memindahkan klub itu ke stadion yang akan ditentukan oleh BLI," tegas Joko. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008