Kami keluarga besar SMK 17 Temanggung turut berduka cita atas wafatnya B.J Habibie semoga arwahnya diterima di sisiNya dan semoga beliau meninggal dengan husnul khatimah,

Temanggung (ANTARA) - Ratusan pelajar SMK 17 Temanggung melakukan doa bersama atas wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di Tulungagung, Kamis.

Doa bersama dilakukan di halaman SMK 17, dipimpin oleh guru agama SMK 17 Temanggung Iswalsi.

Dalam doa bersama tersebut sejumlah siswa membawa poster bergambar B.J. Habibie. Usai doa bersama dilakukan pengibaran Bendera Merah Putih di sekolah tersebut.

Dalam doa bersama tersebut juga dibacakan kata-kata bijak B.J. Habibie, antara lain "Jadilah anak muda yang produktif sehingga menjadi pribadi yang profesional dengan tidak melupakan dua hal, yaitu iman dan takwa" dan "Kalau bukan bangsa ini yang membangun bangsanya, siapa lagi? Jangan saudara mengharapkan orang lain yang datangmembangun bangsa kita".

Baca juga: Gubernur Jatim dan ribuan jamaah ikuti shalat ghaib doakan Habibie

"Kami keluarga besar SMK 17 Temanggung turut berduka cita atas wafatnya B.J Habibie semoga arwahnya diterima di sisiNya dan semoga beliau meninggal dengan husnul khatimah," kata Kepala SMK 17 Temanggung Daryani.

Ia mengatakan warga SMK 17 Temanggung turut berkabung, berduka atas meninggalnya sosok panutan bangsa Indonesia.

Baca juga: Anies Baswedan: Habibie dikenal memikirkan masa depan bangsa

Ia menyampaikan B.J. Habibie menjadi inspirasi bagi bangsa ini untuk terus meningkatkan pembangunan.

"Kegiatan ini merupakan salah satu cara kami untuk mengenang perjuangan atau potensi-potensi beliau yang sudah diaplikasikan untuk perkembangan bangsa ini di kancah internasional," jelasnya,

Siswa SMK 17 Temanggung Destri Sofiani mengatakan BJ Habibe adalah bapak demokrasi seorang yang genius menjadi panutan bangsa Indonesia.

"Kami sangat kehilangan beliau, karya-karyanya sangat menginspirasi banyak orang," katanya.

Baca juga: Ahok: Masyarakat Indonesia tidak akan lupa karya BJ Habibie

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019