Basel, (ANTARA News) - Banyak cara mengatrol citra diri, salah satunya mengkampanyekan pekerjaan yang telah dilakukan dan rencana yang segera dijalankan, seperti dilakoni oleh pelatih Luiz Felipe Scolari yang siap menangani Chelsea sesudah mendampingi Portugal dalam laga Piala Eropa 2008. Pelatih asal Brazil itu tengah melakukan ritual tebar pesona. Ia berjanji menaikkan pamor Chelsea ke jenjang terhormat sepakbola Inggris. Kini mahkota itu digenggam oleh Manchester United. Dengan membawa Brazil keluar sebagai juara dunia 2002, Scolari dapat menepuk dada, bahkan menunjukkan diri sebagai pelatih berkaliber dan berkarakter. Saat menjawab pertanyaan wartawan soal tugas barunya menggantikan Avram Grant untuk menempati Stamford Bridge, Scolari tampil sebagai sosok yang menyimpan teka-teki. "Anda harus bertanya kepada isteri saya (Olga)," katanya. "Ia tahu betul apa yang terbaik. Inilah saya seperti apa adanya: saya suka bertanding, saya suka melucu, saya suka suasana segar. Tampil bersama dengan para pemain saya." "Saya merasa nyaman berada di belahan dunia manapun, karena saya selalu menjalin hubungan yang baik bersama dengan orang lain. Saya bukan orang yang suka pergi ke berbagai pesta. Saya pemalu," katanya. Media berharap sosok Scolari dapat menggantikan Jose Mourinho yang suka menyajikan komentar-komentar segar selama berada di Stamford Bridge. Inilah gaya bicara Scolari. Scolari datang dari latarbelakang kebudayaan Brazil yang menyukai gaya bicara blak-blakan. Banyak kalangan menyebut Scolari tergiur dengan besarnya kontrak yang disodorkan oleh pemilik Chelsea Roman Abramovich. Ia rela meninggalkan segala kenyamanan dan keramahan yang selama ini diperoleh di Portugal. Scolari pernah mengatakan ingin memperpanjang kontrak melatih timnas Portugal, terlebih saat berlaga di Piala Eropa 2008. Namun Abramovich mengalokasikan sampai 100 juta poundsterling bagi biaya transfer, demikian diwartakan AFP. "Saya berada di sini dengan tubuh dan jiwa. Saya ingin menangani tim ini sampai akhir. Dan saya berharap kami dapat melaju sampai final," katanya. Pelatih asal Brazil itu mengaku kemampuan bahasa Inggrisnya memadai untuk memoles Chelsea, meski ia belum menunjukkannya saat tampil di jumpa pers. "Kalau saya bekerja bersama dengan para pemain, saya berbahasa Inggris, Portugis, Jerman, Italia. Karena sepakbola adalah bahasa," katanya. Ia merasa yakin bahwa sukses yang diraihnya selama ini jadi jaminan bagi masa depan gemilang di Chelsea. "Saya seorang manajer yang baik, relatif baik. Saya punya titik kelemahan meski tidak akan mengatakan plus minusnya. Tanyakan kepada para pemain yang selama ini bersama saya," katanya. "Saya telah meniti karier sebagai manajer selama 20 tahun, karena itu saya tahu betul seluk beluk manajamen klub." Striker timnas Portugal Nuno Gomes mendukung apa yang selama ini diterapkan oleh Scolari. "Selain sebagai pelatih, ia tampil sebagai seorang rekan bagi para pemain," kata Gomes. "Bagi kami, sosok pelatih perlu memiliki kualitas kemanusiaan yang memadai. Ia tampil sebagai psikolog handal." Scolari akan bergabung ke Chelsea bersama dengan pemain belakang Portugal Ricardo Carvalho, Paulo Ferreira dan diharapkan Jose Bosingwa. Pelatih asal Brazil itu berharap dapat memboyong Deco ke Stamford Bridge. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008