Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran untuk mengatur pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani

New York (ANTARA) - Harga minyak turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah laporan berita mengatakan Presiden AS Donald Trump membahas pelonggaran sanksi terhadap Iran.

Trump sedang mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran untuk mengatur pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, menurut Bloomberg.

Analis mengatakan berita itu membebani pasar minyak karena berpotensi meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran akan menempatkan lebih banyak minyak di pasar.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 1,65 dolar AS menjadi menetap pada 55,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November turun 1,57 dolar AS menjadi ditutup pada 60,81 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Ekspor minyak mentah Iran dipangkas lebih dari 80 persen karena sanksi yang diberlakukan kembali oleh Amerika Serikat setelah Trump keluar tahun lalu dari perjanjian nuklir Iran dengan kekuatan dunia 2015.

Pada Mei, Washington mengakhiri keringanan sanksi yang diberikan kepada importir minyak Iran, yang bertujuan untuk memotong ekspor Teheran menjadi nol.

Sementara itu, OPEC pada Rabu (11/9/2019) memangkas perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2020 karena perlambatan ekonomi, sebuah pandangan kelompok produsen menyoroti perlunya upaya berkelanjutan untuk mencegah melimpahnya minyak mentah baru.

Dalam laporan bulanan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan permintaan minyak di seluruh dunia akan meningkat 1,08 juta barel per hari, kurang dari 60.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya, dan mengindikasikan pasar akan surplus.

Prospek yang lebih lemah di tengah perang dagang AS-China dan Brexit dapat menekan kasus OPEC dan sekutunya untuk mempertahankan atau menyesuaikan kebijakan mereka dalam memangkas produksi. Irak mengatakan para menteri pada Kamis (12/9/2019) akan membahas apakah pemotongan lebih dalam diperlukan.

Baca juga: Harga minyak naik di perdagangan Asia setelah stok AS turun tajam
Baca juga: Harga minyak turun tipis setelah Trump memecat penasihat keamanan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019