Semarang (ANTARA News) - Masjid Nusrat Jahan milik Ahmadiyah yang berada di Jalan Erlangga No. 7 A Semarang, Jateng, Senin (16/6), didemo puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Islam.
Massa yang membawa puluhan poster berisi penentangan terhadap ajaran Ahmadiyah tersebut tidak sempat menyampaikan aspirasi mereka di depan masjid. Mereka dihadang puluhan polisi yang dipersenjatai dengan pentungan.
Mahasiswa hanya berorasi di pintu gang Jalan Erlangga, atau sekitar 500 meter dari Masjid Nusrat Jahan. Gerak mahasiswa dihadang pagar betis puluhan polisi.
Dalam orasinya, massa menilai bahwa ajaran Ahmadiyah telah menodai akidah umat Islam. Seharusnya pemerintah segera bertindak tegas melarang dan membubarkan aliran tersebut.
"Pemerintah harus segera menerbitkan Keputusan Presiden tentang Pembubaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Indonesia," kata Syarif selaku koordinator aksi.
Dengan diterbitkannya keppres, menurut Syarif, sangat penting karena penerbitan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri tentang Peringatan untuk JAI hanya peringatan dan pelarangan aktivitas, bukan pembubaran JAI.
"Padahal, di Pakistan, negara tempat awal mula aliran ini berkembang, keberadaan Jemaat Ahmadiyah sudah tidak ada lagi," katanya.
Kesal karena tidak berhasil menerobos pagar betis polisi untuk bergerak ke Masjid Ahmadiyah, massa pun akhirnya melakukan aksi penyemprotan cat warna hitam ke poster bergambar Mirza Gulam Ahmad. Mereka juga membakar seluruh poster yang mereka bawa.
Sejumlah poster yang mereka bawa, di antaranya bergambar Mirza Gulam Ahmad dengan bagian bawah bertuliskan "Say No to Ahmadiyah", "Nabi Palsu, Bubarkan Ahmadiyah", "Ahmadiyah = Penyimpangan", dan "Jangan Biarkan Islam Dinodai".
Aksi mereka sempat menjadi perhatian warga sekitar. Warga yang rumahnya tidak jauh dari tempat mahasiswa berdemo terlihat menyaksikan dari balik pintu pagar. Ada pula sebagian di antara mereka yang berdiri di tepi jalan. Jalan Erlangga sempat ditutup saat unjukrasa berlangsung.
Situasi di Masjid Ahmadiyah sendiri, pada dua pintu gerbang terlihat tertutup rapat, bahkan digembok dengan rantai. Tidak ada aktivitas apa pun.
Poster bertuliskan "Love for All Hatred for None. Cinta untuk Semua, Tiada Kebencian untuk Siapa pun" yang sebelumnya terpasang di pagar pintu masjid, telah dicopot.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian terlihat terus melakukan penjagaan di Masjid dan sekitarnya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008