Singapura, (ANTARA News) - Ganda campuran nomor satu dunia Nova Widianto/Liliyana Natsir bangkit dari ketertinggalan pada game pertama untuk menundukkan pasangan Inggris Anthony Clark/Donna Kellogg sekaligus meraih gelar juara aviva Singapura Terbuka Super Series. Dalam partai final keempat yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Minggu, pasangan unggulan pertama tersebut membukukan kemenangan 17-21, 21-14, 21-9 untuk memastikan gelar pertama mereka tahun ini sekaligus satu-satunya gelar bagi Indonesia. "Pada game pertama kami ketinggalan terus sehingga saat mau mengejar sudah terlalu jauh," ujar Liliyana mengenai game pertama yang dimenangi unggulan keenam asal Inggris tersebut. Pemain yang akrab disapa Butet itu mengakui kecepatan permainan Donna Kellogg menyulitkan mereka pada game pertama, namun setelah mereka mengubah tipe permainan pada game kedua, pasangan Indonesia itu dapat mengungguli lawan mereka dan merebut game kedua. "Saya yang di depan berusaha untuk lebih cepat dari dia (Kellogg) sehingga mereka terbawa permainan kami," papar Liliyana. Pada game ketiga, pasangan Inggris yang dalam pertemuan terakhir mereka mengalahkan Nova/Liliyana di Swiss Terbuka Super Series itu dalam kondisi tertekan sehingga permainan mereka tidak sebaik di awal pertandingan. Kondisi pasangan peringkat delapan dunia tersebut semakin buruk ketika pada kududukan tertinggal 9-17, Kellogg mendapat kartu merah dari wasit sehingga menambah satu angka bagi Nova/Liliyana untuk memimpin 18-9. Tanpa banyak kesulitan pasangan juara dunia asal Indonesia itu merebut tiga angka berikutnya untuk meraih kemenangan dan menutup pertandingan setelah berlangsung selama 50 menit. Terlalu tangguh Tunggal putra nomor dua dunia Lee Chong Wei masih terlalu tangguh bagi pemain Indonesia Simon Santoso yang gagal memenangi gelar dalam turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS tersebut. Simon yang pada awal game pertama mampu memberi perlawanan pada pemain nomor satu Malaysia itu, pada game kedua tidak berkutik dan sempat tertinggal 0-15 sebelum meraih lima angka meskipun akhirnya menyerah 13-21, 5-21 pada juara Malaysia Terbuka itu. "Hari ini Lee Chong Wei bermain luar biasa bagus, dia memang pemain yang sudah matang, sementara saya sendiri banyak melakukan kesalahan," ujar Simon mengenai lawannya itu. Pemain ranking 12 dunia itu mengatakan bahwa bagusnya permainan Chong Wei membuatnya tidak berkutik karena setiap pengembalian yang ia lakukan selalu dapat dikembalikan oleh pemain malaysia itu dengan baik. "Saya jadi tidak tahu harus bagaimana lagi," katanya. Meski demikian, Lee Chong Wei mengaku tidak meremehkan Simon karena finalis Swiss Super Series 2007 itu dianggap sudah berpengalaman dan melakukan persiapan dengan baik menjelang turnamen tersebut. "Saya datang ke sini hanya untuk merasakan suasana kompetisi menjelang Olimpiade, ini turnamen terakhir saya menjelang Olimpiade," kata Chong Wei yang tidak akan ambil bagian dalam Indonesia Terbuka Super Series. Usai Singapura Terbuka, Chong Wei yang diharapkan menjadi penyumbang medali bagi Malaysia di Olimpiade Beijing Agustus mendatang, akan melanjutkan latihan sebagai persiapan ke Beijing. "Bagi saya sekarang yang paling penting adalah kekuatan mental," katanya yang mengambil kelas psikologi untuk memperbaiki mentalnya selain berlatih memperkuat fisiknya. Kekalahan Simon membuat Indonesia yang turun dengan kekuatan penun dalam turnamen tersebut hanya membawa pulang satu gelar melalui ganda campuran.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008