Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan momen yang paling dikenang saat bersama Presiden ketiga Republik Indonesia B.J Habibie.
Saat itu Yusril berusia 42 tahun di masa pergantian Presiden Soeharto dan Presiden Habibie. Presiden Habibie kala itu menganggap Yusril sebagai anak dan bukan pemangku kepentingan di pemerintahan.
Baca juga: Kenangan almarhum BJ Habibie "kepincut" baju melayu di Riau
Baca juga: Habibie wafat - Pemerintah serukan Hari Berkabung Nasional
"Saya masih ingat betul peristiwa tanggal 21 Mei 1998. Pada waktu itu dan Pak Habibie memperlakukan saya seperti anaknya jadi tidak pernah dianggap saya pejabat pemerintah pada waktu itu tapi dianggap seperti anak beliau," kata Yusril ditemui di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu.
Kedekatan hubungan antara Yusril dan Presiden Habibie membuat pria yang merupakan mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia merasa sangat kehilangan.
"Saya betul- betul merasakan kehilangan dan berduka cita dan bagi seluruh rakyat Indonesia saya mohon untuk mendoakan beliau," ujar Yusril.
Yusril mengaku mengetahui kabar Presiden Ketiga B.J Habibie usai melakukan shalat magrib bersama dengan Wakil Presiden terpilih 2019- 2024 Ma'ruf Amin.
Sebelumnya, Presiden ketiga Republik Indonesia B.J Habibie meninggal dunia di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada Rabu sore pukul 18.05 WIB.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Thareq Kemal Habibie, anak kedua dari B.J Habibie. Thareq mengatakan Habibie menutup usia karena faktor usia dan kesehatan yang melemah.
Baca juga: Habibie wafat, Anies: insan pers berhutang budi pada Habibie
Baca juga: Muhammadiyah: Habibie pemadu imtak dan iptek Indonesia modern
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019