Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan mantan Presiden BJ Habibie adalah sosok yang mampu memadukan iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di era Indonesia modern.

"Dia sosok moralis dan rasional yang memadukan imtak dan iptek yang sangat relevan bagi bangsa Indonesia di era modern," kata Haedar kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Habibie wafat - Ilmuwan diaspora sebut kehilangan tokoh Iptek

Ketum Muhammadiyah mengatakan tidak banyak tokoh utama di Indonesia yang memiliki karakter dan kualitas lengkap sebagai negarawan sekaligus tokoh kemajuan. Habibie menjadi idola dan panutan generasi muda bangsa.

Habibie, kata dia, adalah Presiden pertama di era reformasi yang meletakkan dasar demokratisasi yang menjadi tonggak bagi Indonesia baru.

Meski terkait dengan Orde Baru dan orang terdekat Soeharto, kata Haedar, Habibie justru tampil menjadi negarawan dan demokrat dengan perkataan sejalan tindakan sehingga ibarat buku terbuka yang bersedia menerima kritik publik secara elegan.

"Habibie juga presiden sekaligus tokoh bangsa yang dengan pendidikan Jermannya yang ahli pesawat terbang membuka lembaran baru Indonesia yang modern dan maju," kata dia.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, lanjut dia, menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Habibie.

"Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga bangsa Indonesia belajar dari Pak Habibie," katanya.

Baca juga: Gubernur Gorontalo : Keluarga ikhlas Habibie pergi
Baca juga: Habibie, jenius pembuat pesawat itu telah pergi

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019