Partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjual potensi lokal sangat penting..

Kupang (ANTARA) - PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Nusa Tenggara Timur mendukung program pemerintah NTT yang menjadikan objek wisata Kelabba Madja di Kabupaten Sabu Raijua sebagai icon wisata di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Objek wisata Kelabba Madja sangat indah dan pemandangan alam seperti itu hanya ada di Pulau Sabu sehingga sangat tepat apabila pemerintah NTT menjadikan Kelabba Madja sebagai ikon wisata di NTT," kata Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Nusa Tenggara Timur, Pahlevi B Syarif di Kupang, Rabu (11/9/2019).
Baca juga: NTT targetkan kontribusi pariwisata terhadap PDRB 0,94 persen

Pahlevi Syarif mengaku mengikuti rangkaian kegiatan festival jelajah Kelabba Madja yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Senin-Selasa (9-10/9/2019).

Ia mengatakan, festival jelajah Kelabba Madja yang juga diikuti Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, memiliki dampak yang luas terhadap pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Sabu Raijua yang berbatasan juga dengan wilayah Australia itu.
Baca juga: Asita harapkan festival pariwisata di NTT digelar secara konsisten

Dikatakannya, pembangunan pariwisata berbasis kerakyatan yang dimiliki setiap daerah berpotensi mempercepat pembangunan sektor pariwisata di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Masyarakat lokal perlu dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program pariwisata. Contohnya memastikan masyarakat dapat membangun fasilitas pariwisata yang berdampak pada perekonomian warga setempat," kata Pahlevi.
Baca juga: NTT targetkan bangun 22 kawasan wisata berbasis masyarakat

Ia mengatakan pemberdayaan ekonomi warga di sekitar lokasi wisata perlu dilakukan melalui pemberdayaan kios-kios yang menjual produk masyarakat seperti souvenir, tenun ikat atau masakan khas daerah.

"Partisipasi aktif dari masyarakat untuk menjual potensi lokal sangat penting guna mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat," kata Pahlevi.

Baca juga: Pengembangan geopark di Lembata terus didorong Asita

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019