Kota Zamboanga, Filipina (ANTARA News) - Seorang komandan kelompok gerilyawan Muslim terbesar tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah, kata seorang jurubicara militer, Minggu.Kiddie Abdulsalam, seorang komandan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), bertanggungjawab atas beberapa insiden penculikan untuk meminta uang tebusan dan serangan-serangan bom di Filipina selatan.Ia tewas Sabtu petang dalam baku tembak dengan pasukan pemerintah di kota Kabasalan , provinsi Zamboanga Sibugay, 810km selatan Manila, kata Letkol Romeo Brawner, seperti dikutip dpa.Brawner mengatakan tentara memiliki satu surat perintah penangkapan terhadap Abdulsalam ketika pertempuran itu meletus.Culik pastor Giancarlo Bossi, Guiseppe PierantoniAbdulsalam menghadapi tuduhan-tuduhan penculikan termasuk penculikan terhadap pastor Italia Giancarlo Bossi Juni 2007. Ia juga berada dibelakang penculikan pastor Italia Guiseppe Pierantoni tahun 2001. Kedua pastor itu dibebaskan tanpa cedera setelah uang tebusan yang kabarnya dibayar. Brawner mengatakan Abdulsalam juga dibelakang serangan bom dekat satu pangkalan Angkatan Udara dekat kota Zamboanga Mei, yang menewaskan tiga orang dan mencederai 18 orang lainnya.Tak diakui MILFMILF, yang berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di wilayah Mindanao, Filipina selatan sejak tauhn 1978 tidak mengakui Abdulsalam dan mengecam kegiatan-kegiatannya. Perundingan perdamaian dengan pemerintah macet tahun lalu karena tidak ada kesepakatan mengenai satu daerah otonomi Muslim yang diusulkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008