Sangatta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menyaksikan latihan tempur TNI di Sangatta, Kalimantan Timur, sebagai bagian dari Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2008. Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan ketiga kepala staf angkatan menyaksikan pelaksanaan latihan tempur TNI dari atas anjungan KRI Soeharso-990, Minggu siang hingga malam. Setelah menerima paparan dari Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksamana Madya TNI Tedjo Edhy selaku Direktur Latgab TNI 2008, Presiden langsung menuju anjungan kapal untuk menyaksikan langsung pelaksanaan operasi tempur TNI di Sangatta. Minggu (15/6) sore Kepala Negara menyaksikan aksi tempur laut oleh 340 kapal perang Indonesia, enam helikopter dan lima pesawat tempur dari Komando Armada RI Kawasan Barat dan Timur, dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Aksi tempur laut ini ditandai dengan formasi penembakan rudal C082 oleh KRI Layang dengan jarak 60 mil laut. Selain itu kapal selam TNI AL KRI Cakra meluncurkan satu terpedo dengan jarak 28 kilometer dari sasaran. Pada minggu malam, dilakukan `aerofex` untuk mengantisipasi bahaya udara musuh. Aksi aerofex itu diawali dengan dikeluarkannya tiga parasut dari Cassa N-212 TNI AL yang akan menjadi sasaran tembak meriam-meriam ukuran 20 mm sampai 76 mm dari ke-34 KRI TNI AL. Presiden Yudhoyono juga menyaksikan operasi tempur udara yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur TNI Angkatan Udara, seperti F-16 Fighting Falcon, F-5E Tiger, Sukhoi SU-27SK dan SU-30MK, serta Hawk 109/209. Latgab TNI 2008 yang bersandikan "Yudha Siaga" diadakan di empat titik strategis, yakni Sub Gladi Lapang Natuna, Batam (Kepulauan Riau), Singkawang (Kalimantan Barat) dan Sangatta (Kalimantan Timur) dan melibatkan 30.570 personel dari ketiga angkatan. Dalam kegiatan tersebut, diskenariokan negara asing "Sonora" melakukan invasi ke Indonesia melalui beberapa titik di daerah terluar Indonesia. Menyikapi itu, dalam latihan ini Presiden RI atas persetujuan DPR memutuskan untuk merebut kembali daerah-daerah yang telah berhasil diduduki musuh dengan membentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab). Kogasgab lalu melaksanakan serangkaian Operasi Gabungan, yakni Operasi Lintas Udara (Linud), Operasi Amfibi, dan Operasi Udara di Natuna serta Operasi Khusus sejumlah pasukan khusus dari angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara yang dilaksanakan di Batam. Selain itu Kogasgab juga melakukan Operasi Serangan Udara Langsung, dan Operasi Darat Gabungan di Singkawang serta Operasi Serangan Udara, Operasi Laut Gabungan, Operasi Lintas Udara, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi dan Operasi Darat Gabungan di Sangatta. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008