setelah lahan rata dan tidak ada tambak udang bisa langsung ditanam
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung akan melakukan penghijauan di kawasan proyek pembangunan kawasan Bandara Internasional Yogyakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Rabu, mengatakan penghijauan di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta, khususnya penanaman sabuk hijau di selatan bandara sangat penting mencegah bencana terutama tsunami.
"Pemkab Kulon Progo bersama Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) akan merehabilitasi kawasan khusus Bandara International Yogyakarta, khususnya selatan bandara," kata Astungkara.
Ia mengatakan penghijauan di selatan bandara sangat penting, khususnya tanaman cemara udang karena untuk mencegah abrasi.
"Saat ini, kami sedang melakukan penertiban tambak udang, sehingga setelah lahan rata dan tidak ada tambak udang bisa langsung ditanam, tanaman yang dapat mencegah abrasi atau gelombang tsunami," katanya.
Sementara itu, Kepala BPDASHL Serayu Opak Progo Sri Handayaningsih mengatakan berdasarkan data BPDASHL, luas lahan kawasan Bandara Internasional Yogyakarta yang dilakukan penghijauan seluas 50 hektare. Lahan tersebut terdiri atas 10 hektare tanaman pandan, 30 hektare tanaman cemara udang dan 10 hektare tanaman nyamplung, ketapang dan keben.
"Penanaman tanaman akan dilakukan pada saat pertengahan musim hujan yaitu pada Oktober hingga Desember," katanya.
Ia berharap Pemkab Kulon Progo atau dinas terkait terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan BPDASHL karena terdapat berbagai pendekatan penanaman yang akan dilaksanakan diantaranya pemilihan jenis tanaman, pola tanaman, dan rekayasa media tanam.
Baca juga: KLHK akan hijaukan 50 hektare kawasan Bandara Internasional Yogyakarta
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta antisipasi kemungkinan tsunami
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta mampu tampung 20 juta penumpang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019