Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua memberikan rekonsiliasi dan pemulihan trauma bagi mahasiswa dari daerah itu pascakasus rasisme di Surabaya belum lama ini.

Bupati Puncak Willem Wandik di Jayapura, Rabu, mengatakan negara melalui pihak kepolisian sudah memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa untuk berkuliah dan beraktivitas seperti biasa.

"Setelah adanya jaminan keamanan maka yang diperlukan adalah pemulihan diri bagi masing-masing pribadi mahasiswa tersebut," katanya.

Dia menjelaskan dari pertemuan yang digelarnya bersama seratusan mahasiswa Puncak di Jayapura, didapati banyak yang masih ketakutan sehingga perlu adanya rekonsiliasi berupa pemulihan trauma.

"Kami juga menginstruksikan agar mahasiswa Puncak, baik di luar Papua maupun di Papua, untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Baca juga: Pesan damai dari mahasiswa Papua di Kalsel

Dia mengakui sudah ada sebagian mahasiswa dari Puncak yang kembali ke Papua sehingga upaya pemulihan dari trauma dan rekonsiliasi sebagai langkah yang diperlukan.

Ketua Komunitas Mahasiswa Pelajar Kabupaten Puncak se-Jayapura Aperau Kiwak mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas upaya rekonsiliasi yang diberikan berupa penguatan-penguatan mental.

"Kami masih dalam posisi banyak yang ketakutan sehingga dengan tatap muka langsung bersama Bupati Puncak Willem Wandik memberikan kekuatan tersendiri dan memulihkan kondisi trauma atas peristiwa yang sudah terjadi," katanya.

Baca juga: Masyarakat Manokwari bersorak gembira blokir internet dibuka
Baca juga: Papua Terkini - Warga dukung Deklarasi Damai Manokwari

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019