Osaka, Jepang, (ANTARA News) - Para menteri keuangan negara-negara maju yang tergabung dalam G8, Sabtu, meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Energi Internasional (IEA) untuk menganalisa faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini hingga ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para menteri keuangan menyerukan kedua organisasi internasional itu untuk melakukan analisa faktor riil dan finansial lebih dalam di belakang lonjakan harga komoditi dan minyak belakangan ini, demikian diwartakan DPA. Kepala IMF Dominique Strauss-Kahn mengatakan beberapa negara anggota kelompok delapan (G8) meyakini perlunya investigasi apakah spekulasi memang yang telah mendorong kenaikan harga-harga itu. "Kenaikan harga komoditi memiliki banyak alasan.... sisi permintaan juga mendekati pasokan maksimum," katanya kepada pers seusai pertemuan G8. "Anda mungkin juga berpikir bahwa alasan itu tidak cukup dan lainnya mungkin berpikir ada alasan keuangan yang terkait kepentingan, inilah mengapa G8 meminta IMF untuk menghasilkan sebuah laporan," katanya. Setelah pembicaraan yang intensif terkait peran spekulasi, analisa selanjutnya tentang apakah yang sedang terjadi saat ini. Hal ini diperlukan sebelum mengambil tindakan selanjutnya, kata Deputi Menteri Luar Negeri Thomas MIrow yang menjadi perwakilan Jerman pada G8 itu. Namun apakah langkah yang dilakukan para manajer investasi dengan menyeimbangkan investasi kelolaannya dengan aset yang tidak musiman adalah spekulasi atau manajemen yang benar untuk menjaga keuangannya.Sejauh mana pengaruhnya tindakan demikian, adalah pertanyaan utama IMF dalam melakukan investigasi yang ditargetkan hingga pertemuan tahunan pada Oktober, kata Strauss-Kahn. "Seberapa penting hal ini dan apakah pengaruhnya di pasar, adalah hal yang akan diinvestigasi," tambahnya. Pada pernyataan finalnya, para menteri keuangan G8 menekankan perhatiannya yang kuat terhadap kenaikan harga yang tajam di sektor minyak dan dampaknya terhadap perekonomuian dunia. Mereka menyerukan peningkatan produksi minyak mentah dan transparansi pasar minyak, namun tidak mrnyebutkan bentuk tindakan kongkritnya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008