Salzburg, Austria (ANTARA News) - Dengan mengabaikan kecaman pedas, pelatih Yunani, Otto Rehhagel, menyatakan timnya akan terus mengandalkan kekuatan saat melawan Rusia hari Sabtu di Euro 2008. "Beberapa hari terakhir merupakan masa yang sulit," demikian pengakuan Rehhagel pada konferensi pers, Jumat, di stadion Wals-Siezenheim menjelang pertandingan Grup D, "tetapi kami sudah melupakan kekalahan pertama kami." Juara bertahan Yunani kalah 0-2 dari Swedia dalam pertandingan pembukaan hari Selasa, dan Rehhagel mendapat kecaman karena taktik bertahan yang dijalankannya. Tetapi, pelatih asal Jerman berusia 69 tahun itu mengatakan bahwa meski ia menghormati keterampilan teknik tim Rusia asuhan Guus Hiddink, ia melihat tidak ada alasan untuk mengubah formula permainannya. "Mereka adalah para pemain yang dapat bermain sepak bola sangat bagus, kombinasi yang hebat, dan suatu tim muda yang mau memberikan segalanya." "Tetapi ini tidak ada hubungannya dengan betapa kuatnya lawan itu, di atas kesemuanya itu ialah apa yang akan kami lakukan," katanya. "Kami akan bermain menurut kekuatan para pemain kami dan saya tahu mereka lebih baik daripada yang lainnya." Rehhagel menambahkan bahwa ia telah berusaha untuk menekankan pada timnya untuk terus meminimalkan kesalahan bila ingin mempunyai kesempatan untuk mempertahankan gelar juara Eropa, yang mereka menangi secara sensasional empat tahun lalu di Portugal. "16 tim terbaik di Eropa berkompetisi di sini. Saya beritahu para pemain bahwa kesalahan sekecil apapun akan dapat berakibat fatal," katanya. "Segala sesuatunya harus berjalan dan kami harus terus meminimalkan kesalahan kami untuk berhasil." Rehhagel mengabaikan laporan media bahwa kapten tim, Angelos Basinas telah memintanya untuk mempertimbangkan susunan 4-3-3 yang lebih ofensif, yang diterapkan pada pertandingan kualifikasi, daripada pertahanan lima pemain yang diterapkan saat melawan Swedia. "ia tidak berkata apapun tentang hal itu kepada saya. Tetapi, kita kini hidup di era demokrasi dan setiap orang (di media) dapat mengatakan apa yang mereka inginkan. Jangan lupa, bagaimanapun juga, Yunani adalah pendiri demokrasi," katanya. Yunani sedikit melakukan serangan saat melawan Swedia dan Rehhagel mengakui bahwa timnya akan mendapatkan kesulitan untuk mencetak gol melawan tim muda Hiddink. "Kami bukan tim yang bisa mencetak banyak gol. Kami memiliki tim yang bagus tapi kami tidak memiliki seorang (Zlatan) Ibrahimovic," pungkas Rehhagel, demikian dpa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008