Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Kevin Michael Rudd memuji Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengembangkan nilai dan tradisi Islam yang humanis bagi kehidupan bangsa."Semangat yang diusung adalah memperjuangkan nilai-nilai Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam," kata Rudd sebelum menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Australia dan NU di Jakarta, Jumat.Rudd datang ke kantor PBNU didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer dan beberapa anggota Partai Buruh Australia.Nilai-nilai humanisme juga ada dalam tradisi KristenMenurut Rudd, nilai-nilai humanisme juga ada dalam tradisi Kristen yang dianutnya. Oleh karena itu, kerja sama dengan NU dapat dibangun dengan tetap menghargai kepercayaan orang lain.MoU yang ditandatangani Rudd dan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyangkut kerja sama di beberapa bidang, antara lain pendidikan, penguatan demokrasi melalui pemantauan pemilihan umum dan pendidikan pemilih, program pertukaran kebudayaan dan lingkungan. "MoU ini merupakan payung kerja sama antara NU dan pemerintah Australia dan akan terus dikembangkan," kata Hasyim. Terkait kerja sama bidang lingkungan, Hasyim mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sering dilanda bencana alam sehingga penting untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bencana dan kemampuan menghadapinya. Lingkup manajemen bencana itu, imbuhnya, meliputi pengurangan kerentanan bencana melalui pendekatan menyeluruh terhadap masyarakat pesantren berbasis manajemen risiko bencana. "Penguatan kapasitas masyarakat untuk dapat mengelola bencana penting dilakukan, karena terbukti ketika bencana terjadi, risiko korban, baik jiwa maupun material, masih sangat besar," kata Hasyim. Selain itu, kata Hasyim, perlu juga terus disosialisasikan pentingnya memelihara lingkungan dan menjaga kelestarian alam. "NU merupakan unsur masyarakat yang penting untuk ikut menyosialisasikan pentingnya melestarikan alam dan memelihara lingkungan tersebut," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008