Warsawa (ANTARA News) - Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengakui ia ingin membunuh wasit asal Inggris Howard Webb setelah sang wasit memberi penalti di injury time kepada Austria pada pertandingan Grup B Euro 2008 yang berakhir imbang 1-1.
Namun Tusk mengatakan dirinya berbicara dalam kapasitas seorang penggemar sepak bola dan bukan sebagai seorang politisi.
"Hari ini, saya harus berbicara sebagai perdana menteri tetapi tadi malam berbeda. Saya ingin membunuh seseorang...Anda semua tahu siapa itu, seperti juga semua warga Polandia lainnya," kata Tusk, Jumat, seperti dikutip AFP.
Keputusan Webb --yang dinyatakan sangat tidak adil oleh pelatih Polandia Leo Beenhakker-- membuat Austria menyamakan kedudukan 1-1 serta mengancam harapan Polandia untuk lolos ke perempatfinal.
Polandia harus mengalahkan Kroasia pada laga terakhir Grup B, Senin (16/6), untuk membuka peluang lolos ke babak delapan besar, namun pada saat yang sama Jerman harus kalah dari Austria.
"Kesalahan wasit jelas bisa terjadi tetapi kesalahan yang ini sangat mengganggu. Itu sangat tidak adil dan melukai kami semua," kata Perdana Menteri Tusk.
"Akan lebih baik jika kami kalah pada babak pertama, ketika Austria memiliki beberapa peluang bagus."
"Kalah dalam sebuah pertandingan yang diwasiti dengan bagus tidak akan terasa buruk," tandas Tusk, yang sangat menyukai sepak bola dan kerap ikut bermain.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008