Nagoya (ANTARA News) - Indonesia harus bersaing dengan negara lain terutama Vietnam untuk menjadi basis produksi mobil murah atau berbiaya rendah (low cost car) yang akan dikembangkan Toyota Motor Corporation (TMC) di suatu negara, sebagai mobil yang dipasarkan secara global.
"Permintaan mobil berbiaya rendah terus meningkat. Betul, Toyota akan masuk ke segmen tersebut, yaitu mobil kecil dengan konsumsi bahan bakar yang rendah," ujar Senior Managing Director TMC Dato Akira Okabe di Nagoya, Jepang, Jumat.
Ia mengatakan, para insinyur TMC tengah mempersiapkan konsep mobil. Namun, berbeda dengan mobil murah -- yang dikembangkan perusahaan India, Tata -- dengan nama Nano, pihaknya tetap memasukkan standar keamanan dan ramah lingkungan.
Standar ramah lingkungan, lanjut dia, sejalan dengan visi TMC untuk menjaga kesinambungan produksi kendaraan bermotor dengan mengurangi dampak pemanasan global terutama melalui kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
"Harga (mobil) Nano sangat murah hanya sekitar 3.000 dolar AS per unit, harga (mobil murah Toyota) kami di atas itu," ujar Okabe.
Sebelumnya Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan memperkirakan harga mobil murah TMC berkisar antara 3.500 sampai 4.500 dolar AS.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum memutuskan negara atau di daerah mana mobil murah tersebut akan dikembangkan. Ia mensyaratkan adanya pasar yang sangat besar untuk memproduksi mobil tersebut, karena untuk mencapai skala ekonomis, mobil murah harus memiliki basis volume produksi yang besar.
"Tidak harus di Indonesia, Vietnam juga potensial (untuk pengembangan mobil murah," ujarnya.
Ia juga mengatakan India dan China memiliki peluang yang sama menjadi basis produksi, kalau kebutuhan kendaraan murah dengan kriteria yang dibuat Toyota itu besar.
Ditambahkan Overseas Department, Global External Affair Division TMC, Takahashi Hatano, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi basis produksi, karena potensi pasar yang besar.
"Namun kami tidak hanya membutuhkan potensi pasar, tapi juga kebijakan pemerintah di negara tersebut yang mendukung berkembangnya pasar mobil tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan Indonesia memiliki basis potensi pasar mobil murah yang besar mengingat Indonesia juga merupakan basis produksi dan pasar sepeda motor ketiga terbesar di dunia, setelah China dan India.
Pemilik sepeda motor merupakan potensi pasar mobil murah. "Sekarang tinggal terserah maunya pemerintah apa. Kebijakan pemerintah harus jelas untuk mendapatkan peluang tersebut," ujarnya.
Pada tahun ini penjualan sepeda motor diperkirakan menembus angka sekitar 5,2 juta unit dan penjualan mobil diperkirakan berkisar 480 ribu sampai 520 ribu unit. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008