Pembangunan gedung OJK NTB tersebut merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa. Ke depan OJK akan terus membangun gedung kantor di daerah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran
Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun gedung baru senilai Rp81 miliar dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat terkait industri jasa keuangan yang semakin berkembang di Nusa Tenggara Barat.
Pembangunan gedung tersebut dimulai dengan "Kick off meeting" dan serah terima tapak pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi pembangunan gedung kantor OJK NTB, oleh Kepala OJK NTB Farid Faletehan, bersama Kepala Departemen Logistik OJK Didik Supriyadi, kepada perwakilan PT Brantas Abipraya (Persero) di Mataram, Selasa.
"Gedung kantor baru tersebut mulai dibangun hari ini. Dimulai dengan serah terima tapak dari OJK kepada PT Brantas Abipraya," kata Kepala Departemen Logistik OJK Didik Supriyadi.
Ia menyebutkan luas lahan yang menjadi lokasi pembangunan kantor OJK NTB mencapai 1.850 meter persegi. Lahan di Jalan Yos Sudarso, Ampenan, Kota Mataram tersebut, dibeli pada akhir 2017.
Lokasi tersebut cukup strategis karena berada di area premium sehingga mudah untuk dijangkau oleh masyarakat dan industri jasa keuangan yang membutuhkan layanan dari OJK.
Selama ini, kata dia, jajaran OJK NTB melayani berbagai pihak di gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB dengan pola pinjam pakai sejak OJK resmi dibentuk pada 2014.
"Kami berharap dengan adanya gedung kantor OJK NTB yang baru, pelayanan semakin baik sehingga industri jasa keuangan di NTB juga semakin maju dan sosialisasi tentang industri jasa keuangan lebih ditingkatkan lagi," kata Didik.
Ia mengatakan konstruksi gedung kantor OJK NTB dirancang tahan gempa bumi di atas magnitudo 7. Hal itu dilakukan karena NTB merupakan daerah rawan gempa bumi seperti yang terjadi pada 2018 lalu.
Didik berharap proses pembangunan dua ruang bawang tanah dan empat lantai dengan pola tahun jamak (2019-2020), bisa rampung pada akhir April 2020.
"Pembangunan gedung OJK NTB tersebut merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa dan bersamaan dengan pembangunan gedung OJK di Yogyakarta, dan Solo. Ke depan OJK akan terus membangun gedung kantor di daerah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran," ucap Didik.
Sementara itu, Kepala OJK NTB Farid Faletehan mengatakan, dengan adanya gedung kantor baru, tentunya sarana dan prasana akan lebih baik dan lengkap sehingga memudahkan dalam menjalankan aktivitas pelayanan.
Empat lantai yang akan dibangun terdiri atas, ruang untuk pelayanan masyarakat yang memberikan pengaduan, ruang pelayanan untuk industri jasa keuangan, ruang untuk para pegawai, dan ruang untuk menggelar sosialisasi dan edukasi tentang industri jasa keuangan.
"Dengan adanya gedung kantor yang refresentatif, kami optimis pelayanan akan lebih bagus. Dan kami juga bisa melayani para mahasiswa, pelajar, dan komunitas yang ingin mendapatkan sosialisasi dan edukasi tentang industri jasa keuangan," katanya.
Baca juga: OJK bangun gedung baru di Solo
Baca juga: Bangun gedung baru di atas BMN, Menkeu harapkan kinerja OJK meningkat
Pewarta: Awaludin
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019