Kupang (ANTARA News) - Indikasi adanya kecurangan dalam pemilu Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2008-2013 yang akan berlangsung, Sabtu (14/6), mulai mencuat kepermukaan dengan adanya surat suara yang sudah dicoblos terlebih dahulu ketika disortir oleh KPU di tingkat kabupaten.Ditemukannya ratusan lembar surat suara di Kabupaten Belu dan Ende yang sudah dicoblos itu mengindikasikan bahwa skema kecurangan dalam pemilu gubernur dan wakil gubernur memang sudah dirancang untuk kepentingan paket calon tertentu, kata pengamat hukum dan politik, Nicolaus Pira Bunga SH.MHum di Kupang, Jumat."Kita harapkan KPU sebagai penyelenggara pilkada dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam proses demokrasi ini karena Pilgub NTT ini baru pertama kali dipilih langsung oleh rakyat ketika provinsi ini memasuki usia 50 tahun," kata Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang itu.KPU Kabupaten Belu menemukan 227 surat suara yang sudah dicoblos ketika menyortir logistik yang dikirim dari KPUD NTT di Kupang, sedang di Kabupaten Ende ditemukan sekitar 802 lembar surat suara yang sudah dicoblos pada tanda gambar paket calon gubernur-wakil gubernur tertentu. Anggota KPUD NTT, Hans Ch Louk dan John Depa secara terpisah mengatakan, rusaknya surat suara tersebut diganti dengan surat suara cadangan yang memang sudah disiapkan. "Kami sudah menerima laporan dari berbagai daerah soal rusaknya surat suara tersebut dan mengimbau mereka untuk menggunakan cadangan surat suara yang ada pada Pilgub tanggal 14 Juni mendatang," kata Louk. Pira Bunga mengatakan, proses politik dan demokrasi pemilu Gubernur-Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 sudah menuai protes sehingga KPUD NTT digugat hukum di pengadilan oleh paket calon yang merasa dirugikan oleh keputusan lembaga penyelenggara pilkada. Pada Pilgub NTT, Sabtu (14/6), ada tiga paket yang ikut bertarung, yakni pasangan Frans Lebu Raya-Esthon L Foenay (Fren) yang diusung PDI Perjuangan, paket Gaspar Parang Ehok-Yulius Bobo (Gaul) yang diusung Koalisi Abdi Flobamora serta pasangan Ibrahim Agustinus Medah-Paulus Moa (Tulus) yang diusung Partai Golkar. Dua paket calon lainnya yang dinyatakan gugur sebagai peserta Pilgub NTT, masing-masing Benny K Harman-Alfred Kasse (Harkat) dan pasangan Alfons Loemau-Frans Salesman (Amsal) tengah menggugat secara perdata KPUD NTT di Pengadilan Negeri Kupang. Pira Bunga mengatakan, "hambarnya" proses politik dan demokrasi dalam Pilgub NTT ini bisa membawa dampak buruk terhadap pemilih untuk tidak menggunakan hak politiknya pada pilkada tanggal 14 Juni 2008. Sebuah hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap pemilih yang akan menggunakan hak politiknya pada 14 Juni 2008 menunjukkan bahwa sekitar 15 persen pemilih belum menentukan pilihan politiknya atau golongan putih (Golput) terhadap tiga paket calon gubernur-wakil gubernur yang ada. Pira Bunga mengatakan, prosentase golput yang dipaparkan LSI dalam hasil surveinya itu menunjukan sikap antipati rakyat terhadap proses politik yang ada. "Sumber golput itu bisa berasal dari kelompok pemilih pendukung dan simpatisan paket calon gubernur-wakil gubernur yang digugurkan oleh KPU serta dari pemilih rasional yang memahami secara benar tentang cara-cara berpolitik dan berdemokrasi yang santun sesuai hati nurani. Menjelang sehari pelaksanaan pemilu gubernur-wakil gubernur, KPU NTT baru mengumumkan daftar pemilih tetap (DPT) setelah dua kali mengalami perubahan karena adanya kesalahan teknis dalam pendataan serta pemilih pemula yang belum didata setelah tertundanya pelaksanaan pilkada dari tanggal 2 Juni ke tanggal 14 Juni 2008. Anggota KPUD NTT, Hans Ch Louk menjelaskan, jumlah pemilih yang akan menggunakan hak politiknya pada Pilgub NTT 14 Juni 2008 berdasarkan DPT yang ditetapkan, Kamis (12/6) malam, tercatat 2.645.084 pemilih. Ia menjelaskan, jumlah pemilih tetap yang ditetapkan sebanyak 2.645.084 pemilih ini merupakan jumlah rekapitulasi dari jumlah DPT sebelumnya sebanyak 2.643.971 yang ditetapkan dengan SK KPU No.28 Tahun 2008 setelah adanya penambahan pemilih sebanyak 400 orang di Kabupaten Ngada dan Kupang serta 1.113 pemilih pemula.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008