.. tentu pemerintah daerah sangat dirugikan, apalagi sudah terlanjur membayar kontrakan..
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamberamo Tengah (Mamteng) tengah melakukan pendekatan untuk memfasilitasi para mahasiswa agar kembali mengikuti proses belajar mengajar atau berkuliah seperti biasa.
Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak di Jayapura, Selasa, mengatakan hal ini untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di asrama mahasiswa Papua Surabaya belum lama ini.
"Memang dilema kami kini para orang tua mahasiswa sedang mendesak untuk pulangkan anak-anaknya, jika ini terjadi tentu pemerintah daerah sangat dirugikan, apalagi sudah terlanjur membayar kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswa di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Mahasiswa yang belajar di luar Papua jangan terprovokasi isu eksodus
Baca juga: Wiranto: Mahasiswa Papua mulai dikirim kembali untuk belajar
Menurut Ham Pagawak, yang pasti sementara ini, pihaknya sedang menunggu petunjuk Gubernur Papua.
"Namun jika mahasiswa ingin menetap di Jayapura, kami harus tetap menampung dan langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah mendorong berkuliah di Universitas Cenderawasih Jayapura atau Universitas Manokwari Papua Barat," ujarnya.
Dia menjelaskan kini sekitar 60 mahasiswa dari total 500 orang yang dikirim Kabupaten Mamberamo Tengah, telah pulang dari kota studi di luar Papua.
"Mahasiswa mengaku tak nyaman dan trauma dengan sikap rasis yang menimpa mahasiswa asal Papua di Surabaya," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga mendorong pelaku rasis segera ditindak oleh aparat keamanan baik TNI maupun Polri secara cepat.
Baca juga: LMA Port Numbay sayangkan kepulangan ratusan mahasiswa Papua
Baca juga: Papua Terkini - Mahasiswa Papua diimbau tetap kuliah di tempat studi
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019