Sebelumnya pihak swasta sudah ada yang memberikan bantuan berupa 30 tangki air di Dusun Kikis. Droping sudah mulai dari Agustus lalu..

Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melakukan droping air bersih di sejumlah kawasan yang dilanda kekeringan terutama di Kecamatan Prambanan.

"Untuk mengatasi kelangkaan air di dua dusun di Prambanan yaitu Kikis, Desa Sambirejo dan Pulerejo Desa Bokoharjo disiapkan 16 tangki air setiap minggu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan di Sleman, Selasa.

Baca juga: BPBD DIY membuka "help desk" bencana kekeringan

Menurut dia, masing-masing tangki air berkapasitas 5.000 liter.

"Untuk Dusun Kikis 12 tangki per minggu, Pulerejo empat tangki seminggu," katanya.

Ia mengatakan, ada tujuh RT yang terdampak. Di Kikis, mulai RT 2 hingga RT 7. Sedangkan Pulerejo hanya satu RT dengan 59 kepala keluarga (KK).

"Sebelumnya pihak swasta sudah ada yang memberikan bantuan berupa 30 tangki air di Dusun Kikis. Droping sudah mulai dari Agustus lalu," katanya.

Makwan mengatakan pada tahun anggaran 2019 ini, BPBD Sleman telah menganggarkan sejumlah 300 tangki air guna mengatasi kelangkaan air. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter.

"Jumlah tersebut bisa mencukupi kebutuhan masyarakat akan air hingga November mendatang," katanya.

Baca juga: Atasi bencana kekeringan, 17 truk tangki dikirim ACT ke Gunungkidul

Sementara Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Selasa siang juga meninjau lokasi yang mengalami kekeringan di Dusun Kikis Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto, yang sekaligus membawa bantuan air bersih bagi warga.

Sri Muslimatun menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman akan selalu berupaya memberikan bantuan kepada daerah yang terkena bencana kekeringan tersebut.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 300 tanki air untuk disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan.

"300 tanki itu cukup bahkan sisa jika digunakan dengan bijaksana. Saya harap air ini dipakai seperlunya saja," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman akan memberikan bantuan berupa pompa dan peralatan pendukung lainnya untuk wilayah tersebut.

Baca juga: ACT DIY gencarkan distribusi air bersih di Gunung Kidul

Diharapkan dengan bantuan baru tersebut bencana kekeringan tidak lagi terjadi di musim kemarau tahun depan.

Wabup mengimbau warga untuk membuat tendon air guna untuk menampung air hujan saat musim hujan nanti.

"Air hujan itu bisa ditampung. Maka nanti saat musim kemarau tiba kita masih punya simpanan air hujan," katanya.

Sementara Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan bahwa ini merupakan bantuan air yang pertama selama musim kemarau ini.

"Di awal pemberian bantuan ini pihaknya melakukan droping air sebanyak enam tanki," katanya.

Ia juga mengaku siap dibutuhkan kapan pun jika warga membutuhkan bantuan air.

Air bantuan tersebut ditampung di tendon berkapasitas 18 meter kubik. Air tersebut nantinya akan digunakan oleh 248 Kepala Keluarga di sekitar tempat tersebut.

Selain Desa Sambirejo, daerah lainnya di Kecamatan Pramabanan yang mengalami kekeringan adalah Dusun Pulerejo Desa Gayamharjo.

Baca juga: BMKG: sejumlah wilayah di DIY berstatus Awas potensi kekeringan
Baca juga: Anggaran atasi bencana kekeringan di Gunung Kidul dipastikan siap
Baca juga: 1.992 hektare lahan padi di Yogyakarta puso akibat kekeringan

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019