Tiga bulan pertama disebut periode emas dan saat dites biasanya hasilnya negatif, tetapi sebenarnya sudah bisa menularkan ke orang lain.
Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang menemukan 179 kasus HIV baru hingga Juli 2019 yang penyebab penularannya didominasi oleh perilaku hubungan seks lelaki sesama lelaki.
"Jika pada 2018 ditemukan 447 kasus baru, maka hingga Juli tahun ini sudah ada 179 kasus baru dengan komposisi laki-laki mencapai 75 persen," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Padang, Gentina, di Padang, Selasa.
Menurutnya kalau dilihat dari kelompok umur rentang usia penderita HIV mulai dari 25 sampai 49 tahun. "Jadi usia produktif yang banyak terjangkit HIV," katanya.
Akan tetapi ia menyampaikan angka kematian penderita HIV di Padang terbilang kecil hanya dua persen setahun atau di bawah 10 orang.
"Artinya itu menandakan penderita HIV sudah teratur mengonsumsi obat dan pengobatan sudah berhasil dengan meningkatnya umur orang dengan HIV," ujarnya.
Ia menyampaikan penggunaan obat bukan hanya untuk memperpanjang usia penderita namun juga memutus rantai penyebaran penyakit.
Baca juga: Dinkes: 370 kasus HIV ditemukan di Padang
Baca juga: Perilaku seks menyimpang dominasi penyebaran HIV/AIDS di Aceh
Supaya Odha nyaman berobat di Puskesmas
Jadi dengan minum ARV kadar virus dalam darah menjadi kecil, kalau ada ibu hamil yang positif HIV dengan mengonsumsi obat maka saat melahirkan bisa normal dan kadar virusnya rendah sehingga bisa mencegah penularan dari ibu ke anak, ujarnya.
Terkait dengan jangka waktu penularan saat seseorang melakukan perilaku berisiko dengan yang positif HIV maka butuh waktu enam bulan untuk menguji apakah tertular atau tidak.
"Tiga bulan pertama disebut periode emas dan saat dites biasanya hasilnya negatif, tetapi sebenarnya sudah bisa menularkan ke orang lain," katanya.
Oleh sebab itu jika ada yang melakukan perilaku berisiko maka akan dilakukan tes kembali setelah enam bulan untuk memastikan tertular atau tidak, lanjutnya.
Kemudian Rumah Sakit yang melayani pemeriksaan di Padang adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Yos Sudarso, Rumah Sakit Tentara Reksodiwiro dan Semen Padang Hospital, sedangkan yang melayani pengobatan di Puskesmas Seberang Padang dan Bungus Teluk Kabung.
"Untuk deteksi dini semua Puskesmas di Padang sudah bisa melayani," ujarnya.*
Baca juga: 840 warga Aceh terjangkit HIV AIDS
Baca juga: 360 ODHA baru ditemukan di Tulungagung selama 2019
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019