Dubai (ANTARA News) - Lebih dari 24 kelompok hak asasi manusia Arab mendesak Arab Saudi Kamis untuk membebaskan seorang reformis terkenal yang dipenjarakan sejak Mei, dengan mengatakan mereka mengkawatirkan kesehatannya."Penandatangan pernyataan sekarang ini, minta pada pemerintah Saudi untuk mengakhiri praktek sewenang-wenang terhadap aktivis Saudi yang ingin mempengaruhi pembaruan demokratis di kerajaan itu," kata satu pernyataan bersama, seperti dikutip AFP."Organisasi ini, bagaimanapun, minta agar pemerintah Saudi, pada khususnya, melakukan tindakan penting untuk pada waktunya dan dengan tanpa syarat membebaskan Dr Matruk al-Faleh."Kelompok dari beberapa negara Arab, termasuk Mesir, Suriah dan Tunisia, itu menyampaikan kekhawatiran karena Faleh "seorang pengidap penyakit diabetes yang menderita hipertensi", yang mereka katakan melakukan mogok makan setelah penangkapannya 19 Mei. Awal Juni, 137 aktivis pro-pembaruan Saudi minta Raja Abdullah untuk membebaskan Faleh atau menjamin bahwa ia mendapatkan pengadilan yang adil, dua hari setelah 14 kelompok HAM, kebanyakan Arab, membuat permintaan yang sama. Tuduhan terhadap Faleh tidak diketahui, tapi para aktivis HAM mengaitkan penangkapannya dengan pembelaannya atas reformis yang dipenjarakan Abdullah al-Hamed dan pernyataan yang ia tulis setelah mengunjunginya, yang kritis keadaannya dalam penjara. Faleh adalah wakil sah Hamed, yang menjalani hukuman enam bulan penjara, karena menghasut wanita untuk melakukan protes terbuka, yang dilarang di Arab Saudi. Saudara laki-laki Hamed, Issa, menjalani hukuman empat bulan penjara karena pelanggaran yang sama. Kedua orang itu, bersama dengan reformis ketiga, telah dimaafkan oleh Raja Abdullah pada Agustus 2005 setelah mereka menghabiskan 17 bulan dalam penjara karena mendukung monarki konstitusional di Arab Saudi yang kaya-minyak itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008