Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 75 karikatur karya 10 seniman dari 10 negara Asia dipamerkan di Galeri Seni "House of Sampoerna" (HoS), Surabaya mulai 12 hingga 30 Juni 2008. Manajer Pemasaran HoS, Rani Anggraini, di Surabaya, Kamis, menjelaskan bahwa pameran itu digelar atas kerja sama HoS dengan "The Japan Foundation" untuk memperingati 50 tahun kerjasama Jepang - Indonesia. "Sejak 1995, `The Japan Foundation` secara berkelanjutan melakukan kompetisi karikatur. Karya terbaik dari kompetisi tersebut dipamerkan di berbagai negara," katanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, karikatur tersebut dipamerkan berkeliling di berbagai daerah di Jepang, Cina, India, Malaysia, Filipina dan Thailand. Di Indonesia, tahun ini karikatur terbaik ini dipamerkan di Jakarta dan Surabaya. Ke-10 karikaturis itu adalah, Shishir Bhattacharjee (Bangladesh), Xia Dachuan (China), Jayanto Banerjee (India), Suu Kohma (Jepang), Tazidi (Malaysia), Lyndon Gregorio (Filipina), Dasa Hapuwalanage (Sri Lanka), Kosin Srilidtipradit (Thailand), Lap (Vietnam) dan Benny Rachmadi (Indonesia). "Mereka terpilih karena dapat menciptakan karya yang menggambarkan kebudayaan generasi muda dari negara yang mereka wakili. Lewat pameran ini dapat dirasakan adanya perbedaan atau pun kesamaan budaya satu negara dengan lainnya," katanya. Menurut dia, lewat karya-karya itu juga dapat dilihat bahwa perkembangan zaman dapat dirasakan terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat di Asia, khususnya pada kalangan generasi muda. "Pengaruh budaya Barat tercermin dalam berbagai segi kehidupan keseharian, seperti, struktur sosial maupun moral publik sehingga timbul perpaduan budaya Timur dan Barat, juga sentuhan tradisional dengan pengaruh modernisasi," katanya. Sementara itu, General Manager HoS, Ina Silas, mengatakan bahwa galeri seni tidak harus hanya menjadi ruang pamer suatu karya, tetapi akan lebih baik bila ada pembelajaran yang didapatkan dari koleksi yang dipamerkan. "Nilai-nilai pembelajaran inilah yang juga menjadi salah satu prioritas dalam pameran-pameran yang diselenggarakan oleh House of Sampoerna," jelasnya. Ia mengemukakan bahwa HoS akan terus menjalin kerjasama pameran dengan pusat-pusat kebudayaan asing, seperti, "The Japan Foundation" untuk mengangkat aspek pendidikan, seni, budaya dan pariwisata. "Apalagi, House of Sampoerna telah menjadi salah satu ikon pariwisata di Surabaya. Dengan konsep `One Stop Tourist Destination`, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pameran di galeri, namun juga dapat mengetahui sejarah perjalanan Sampoerna di Museum, bersantai bersama teman, keluarga ataupun bertemu rekanan bisnis di kafe dan lainnya," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008