Ekonomi syariah perlu diterapkan karena dalam beberapa tahun ke depan, diprediksikan booming.

Banjarnegara (ANTARA) - Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Banjarnegara Kartono memproyeksikan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadi laboratorium ekonomi syariah.

"Upaya ini dilakukan untuk memperkuat aplikasi sistem ekonomi syariah dalam kehidupan sosial masyarakat," katanya di Banjarnegara, Selasa.

Ia mengatakan ekonomi syariah perlu diterapkan karena dalam beberapa tahun ke depan, diprediksikan booming.

Menurut dia, hal itu bakal terjadi seiring dengan terpilihnya Prof. Dr. K.H. Ma'ruf Amin yang merupakan guru besar ekonomi syariah sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024

"Kita punya wakil presiden terpilih yang merupakan guru besar ilmu ekonomi syariah. Ini akan membawa dampak pada boomingnya tren ekonomi syariah dalam beberapa waktu ke depan. Untuk itulah, kami mempersiapkan dengan mulai menata dan membentuk jaringannya," katanya.

Baca juga: Hipmi ajarkan mahasiswa UI jadi wirausaha

Kartono mengatakan ekonomi syariah selama ini hanya dipahami pada aplikasinya di lingkup perbankan dan lembaga keuangan bernuansa syariah yang kian menjamur.

Padahal, kata dia, ruang ekonomi syariah sebenarnya sangat luas karena lingkup perusahaan termasuk di dalamnya.

"Di sinilah Hipmi berperan, anggota kami akan memulai tahapan ini. Sebagai laboratoriumnya, kami bekerja sama dengan STAI Tanbihul Ghofilin, Banjarnegara," katanya.

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tanbihul Ghofilin, Banjarnegara, Abas Zahrotin mengatakan lembaga pendidikan yang dipimpinnya memiliki konsentrasi program studi ekonomi syariah.

Menurut dia, program studi tersebut tepat dikolaborasikan dengan Hipmi untuk membentuk jaringan ekonomi syariah yang langsung diaplikasikan dalam ekonomi terapan.

"Dengan demikian pada akhirnya mahasiswa kami tidak hanya mengenal teori, tetapi dengan adanya kolaborasi semacam ini akan mencapai penerapan ekonomi syariah lebih pada praktik. Ini saling menguntungkan," kata dia yang juga Ketua Umum BPC Hipmi Temanggung.

Baca juga: Ketua MUI: Ekonomi syariah menjadi jawaban kebutuhan Indonesia

Kendati demikian, dia mengakui butuh waktu yang cukup panjang untuk menerapkan pola tersebut karena penerapan perubahan sistem dalam sebuah lembaga membutuhkan waktu yang lebih lama.

Oleh karena itu, kata dia, nota kesepahaman (MoU) antara BPC Hipmi Banjarnegara dan STAI Tanbihul Ghofilin dibuat dalam rentang waktu cukup panjang.

"Kami juga akan meminta Hipmi membantu proses pengenalan dunia usaha pada mahasiswa kami," kata dia yang juga kontributor salah satu televisi swasta nasional.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019