Mataram (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa jadi pusat pelancongan Islami atau pariwisata yang mengedepankan nilai-nilai ajaran agama.
"Kita ingin membuat pusat pelancongan Islami didaerah ini, artinya selain menikmati keindahan laut dan gunung hijau juga tetap menjaga moral agama," katanya di Anjani, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur sekitar 50 kilometer arah timur Mataram, Kamis.
Ketika bersilaturrahim dengan keluarga besar Nahdlatul Wathan (NW) di Pondok Pesantren Syech Zainuddin NW Anjani, dia mengatakan, hal itu bukan berarti membuat Bali yang kedua, sama sekali tidak.
Menurut Wapres, salah satu propinsi yang cocok menjadi pusat pelancongan Islami itu adalah NTB, karena pantainya cantik, lautnya bagus dan masyarakatnya ramah serta menjaga agamanya, karena itu cocok dijadikan suatu wilayah turisme islami.
"Namun untuk itu kita harus banyak tersenyum, kalau masyarakatnya marah-marah apalagi suka berkelahi dan bakar-bakaran mana ada orang mau datang," ujarnya dihadapan ribuan jamaah NW.
Didampingi Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Serinata, dia mengatakan, masyarakat terutama para pelaku pariwisata harus melayani masyarakat dengan baik.
Dalam kaitan itu Wapres menyarankan Madrasah NW membuka jurusan pariwisata, para santri sudah memiliki modal bahasa Arab, mereka bisa menjadi pemandu wisata khususnya bagi wisatawan asal negara-negara Timur Tengah.
Wapres mengatakan, dengan semakin berkembangnya pariwisata di NTB maka sektor lain juga ikut berkembang seperti kerajinan tenun bisa dijual dengan harga lebih tinggi, mengingat wisatawan Arab yang menjadi sasaran pemasaran pariwisata dikenal banyak uang.
"Ketimbang lelah bekerja di Arab, lebih baik dinegeri sendiri dan negeri kita juga akan makmur," ujarnya.
Untuk mengembangkan pariwisata tentu pemerintah akan memperbaiki infrastruktur jalan, listrik dan membangun Bandara bahkan sekarang sedang dibangun Bandara Internasional Lombok (BIL).
"Saya yakin dalam waktu tidak lama Lombok akan bersaing dengan Bali dalam hal kemajuan wisata walapun berbeda caranya, wisatawan yang datang mengenakan jilbab tidak ada buka-bukaan," kara Wapres
Dalam hal itu tentu warga NW dan masyarakat muslim di NTB tidak akan keberatan.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat investor asal Dubai, Uni Emirat Arab, Emaar Properties akan membangun fasilitas akomodasi dengan memanfaatkan lahan eks Pusat Pengembangan Pariwisata Lombok (LTDC).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008