Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia berkeinginan untuk membentuk TV regional berita bersama (news channel tv) sebagai satu negara serumpun. Hal itu merupakan salah satu poin kesepakatan yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) peningkatan kerja sama bidang komunikasi dan informasi yang ditandatangani antara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh dan Menteri Penerangan Malaysia Dato Ahmad Shabery Cheek di Jakarta, Kamis. "Tetapi itu baru wacana, karena kehidupan bermedia di Indonesia dan Malaysia sangat berbeda," kata Menkominfo Muammad Nuh yang didampingi oleh Menteri Penerangan Malaysia Dato Ahmad Shabery Cheek dalam jumpa pers usai penandatanganan MoU. Dia mengatakan di Malaysia pengaturan media massa masih dikontrol Pemerintah sementara di Indonesia hal itu sudah menjadi masa lalu, sehingga Pemerintah tidak bisa mengeintervensi sebagaimana terjadi di Malaysia. Nuh mengatakan pembentukan TV bersama bertujuan untuk menyediakan konten berita tentang Indonesia dan Malaysia yang dibuat oleh orang Indonesia dan Malaysia sendiri sehingga lebih aktual dan berimbang, selain karena potensi penduduk dua negara yang hampir 300 juta jiwa. Nuh mengatakan kerja sama penyiaran dan berita dengan Malaysia tidak hanya mendasarkan pada kepentingan bisnis, akan tetapi lebih utama nasional dan kebudayaan masing-masing. Dalam nota kesepahaman disebutkan LKBN ANTARA, RRI, TVRI, BERNAMA dan RTM (Radio Televisi Malaysia) akan membentuk komite khusus untuk merumuskan mekanisme dan langkah pendirian TV regional bersama. Menteri Penerangan Malaysia Dato Ahmad Shabery Cheek mengatakan TV regional bersama tersebut untuk menyediakan informasi tentang Indonesia, Malaysia dan regional yang dibuat sendiri. Mengenai konten siaran televisi, Dato Ahmad mengatakan banyak film dan sinetron Indonesia yang diputar dan digemari di Malaysia. Dato Ahmad mengatakan pihaknya sampai mengeluarkan kebijakan agar televisi Malaysia memperhatikan kandungan lokal dari tayangan film mereka. "Kalau tidak bisa memenuhi kandungan lokal, jangan cari film dari negara jauh seperti Brazil atau Portugal, tetapi cari ke negara tetangga Indonesia," katanya. Nuh mengatakan poin-poin kerja sama yang disepakati terkait bidang komunikasi dan informasi antara lain kerja sama lembaga penyiaran publik, swasta, berbayar dan komunitas dengan fasilitasi pemerintah. "Kerja sama siaran radio di daerah perbatasan kedua negara seperti RRI Pontianak dengan Serawak Malaysia, RRI Medan dengan Penang, Tarakan dengan Sabah dan lainnya, juga perlu terus dikembangkan dan dilanjutkan," katanya. Bentuk kerja sama lainnya yaitu pertukaran karyawan di bidang penyiaran baik radio maupun televisi, misalnya staf RRI dan TVRI melakukan pelatihan di Malaysia dan sebaliknya staf lembaga penyiaran pemerintah Malaysia melakukan pelatihan di Indonesia. "Depkominfo memiliki fasilitas sangat lengkap di Multi Media Training Center di Yogyakarta, itu bisa dimanfaatkan Malaysia karena beberapa negara seperti Vietnam, Laos juga telah mengirimkan orang ke sana," kata Nuh. Selain itu, Departemen Informasi Malaysia, BERNAMA, Badan Informasi Publik (BIP) Depkominfo dan LKBN ANTARA akan mengadakan pameran foto yang akan digelar di Jakarta dan Kuala Lumpur pada Agustus 2008.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008