Singapura (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putri Adriyanti Firdasari berhasil menundukkan unggulan pertama dalam turnamen Aviva Singapura Terbuka, Pi Hongyan dari Prancis, untuk membukukan tempat di perempatfinal pertamakalinya dalam turnamen Super Series. Dalam pertandingan babak 16 besar yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Kamis siang, pebulutangkis peringkat 33 dunia itu meraih kemenangan tiga game 21-16, 20-22, 21-16 atas pemain Prancis ranking lima dunia tersebut. Semangat pantang menyerah anggota tim Piala Uber Indonesia tampaknya masih membekas pada pemain tunggal putri tersebut yang tertinggal pada awal game pertama dan ketiga namun berhasil membalik keadaan setelah berhasil menyamakan kedudukan. Firdasari menyamakan kedudukan 15-15 untuk terus memimpin dan merebut game pertama, begitu pula pada game kedua, ia melaju setelah berhasil mengimbangi lawannya juga pada kedudukan 15-15. Tunggal putri nomor dua Indonesia itu seharusnya bisa memenangi pertandingan dalam dua game saat ia memimpin 20-19, namun lawannya, runner-up Prancis Super Series, berhasil merebut tiga angka berikutnya untuk memenangi game kedua sekaligus memaksa digelarnya game penentuan. "Game kedua Pi lebih mudah mengontrol bola (shuttlecock)," ujar Firdasari mengenai kekalahannya pada game kedua. Pemain yang mengaku bahwa keberhasilan tim Piala Uber Indonesia lolos ke final berpengaruh dalam permainannya itu selanjutnya akan bertemu Saina Nehwal untuk memperebutkan tempat di semifinal. Pemain India itu maju ke perempatfinal dengan mengalahkan pemain Singapura Gu Juan 21-19, 21-17. "Sebelumnya saya belum pernah bertemu dia," kata Firdasari mengenai lawan berikutnya. Semangat pantang menyerah juga ditunjukkan pemain tunggal putri lainnya Pia Zebadiah yang memaksa unggulan ketiga Wang Chen bermain tiga game sebelum akhirnya menyerah dengan skor ketat 21-15, 15-21, 21-18. Pia yang bertanding dalam kondisi sakit kaki kanannya dan sudah disarankan untuk tidak bertanding, sempat mempersulit pemain Hong Kong tersebut dan berhasil merebut game pertama. Akan tetapi keterbatasan geraknya membuat pemain peringkat 89 dunia itu tidak leluasa melangkah sehingga sering tidak mampu melakukan pengembalian dengan baik. Kekalahan Pia menyisakan Firdasari sebagai satu-satunya tunggal putri pada perempatfinal turnamen berhadiah 200.000 dolar AS tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008