Sampit (ANTARA) - DPRD Kalimantan Tengah dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur membagikan2.000 masker gratis kepada siswa di sejumlah sekolah dan masyarakat umum.

"Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap para siswa dan masyarakat karena sudah beberapa hari terakhir Sampit dan sekitarnya diselimuti asap tebal," kata Anggota DPRD Kalteng Sinar Kamala di Sampit, Senin.

Dalam kegiatan itu sebanyak 2.000 masker dibagikan. Pembagian masker gratis dimulai di pelabuhan feri penyeberangan menuju Kecamatan Seranau. Kemudian aksi peduli dilanjutkan di pusat Perbelanjaan Pasar Mentaya (PPM) dan di SD Negeri 1 Ketapang. Di sekolah tersebut pembagian masker disambut baik oleh para guru dan ratusan siswa.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah dan siswa selama ini, sekolah tersebut belum pernah mendapat pembagian masker secara gratis. Masker yang dibagikan pun langsung dikenakan oleh siswa.

"Semua orang perlu menggunakan masker pada setiap aktivitas di luar ruangan agar terlindungi dan tidak menghisap asap secara langsung," ungkapnya.

Dia mengatakan asap akibat kebakaran hutan dan lahan sangat berbahaya terhadap kesehatan masyarakat dan siswa. Pihak sekolah diimbau untuk tidak melaksanaan kegiatan belajar mengajar di luar ruang kelas.

Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur bagikan ribuan masker untuk pelajar

Selain itu, kata dia, selama ada kabut asap pihak sekolah juga diminta untuk memberikan toleransi terhadap siswa yang masuk sekolah terlambat atau tetap mempersilakan siswa masuk dan mengikuti pelajaran.

Sementara itu, Wakil Ketua Sementara DPRD Kotawaringin Timur Darmawati mengajak masyarakat untuk melindungi diri dari asap, yakni dengan mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Masyarakat harus sadar jika asap tersebut membahayakan kesehatan, sebagai orang tua hendaknya juga memerhatikan dan melindungi keluarga dari asap serta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," ucapnya.

Darmawati juga meminta masyarakat untuk tidak membakar lahan karena asap akibat kebakaran lahan tersebut dapat merugikan masyarakat lainnya.

Selain meminta untuk tidak membakar lahan, masyarakat juga diimbau untuk peduli, dengan turut membantu memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di sekitar lingkungannya.

"Penanganan kebakaran hutan dan lahan saat ini terjadi tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada tim pengendali Karhutla untuk memadamkannya, namun kepedulian dan partisipasi semua pihak juga sangat dibutuhkan," ujarnya.

Baca juga: Legislator Kotim: Perlu penyesuaian jam sekolah selama kabut asap
Baca juga: Kotim tambah waktu belajar setelah libur kabut asap

Pewarta: Kasriadi/Untung Setiawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019