Kendari, (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga (KK) atau ribuan jiwa di empat desa di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengungsi karena rumah mereka dilanda banjir. Kepala Badan Kesbang, Politik dan Binmas Kabupaten Konawe Selatan, Drs Hamsir Madjid melalui telepon dari lokasi banjir --sekitar 90 kilometer selatan Kota Kendari--, Rabu, ketinggian air akibat meluapnya dua sungai besar, yakni Sungai Laeya dan Aosole mecapai dua meter. Empat desa yang terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Konawe Selatan sejak dua hari terakhir adalah Desa Laeya, Ambesea, Anggoroboti dan Lambakara. Data sementara Badan Kesbang, Politik dan Binmas Kabupaten Konawe Selatan bahwa rumah warga yang terendam, yakni Desa Laeya (62 KK atau 260 jiwa), Desa Ambesea (82 KK atau 420 jiwa), Desa Anggoroboti (42 KK atau 125 jiwa) dan Desa Lambakara (20 KK atau 40 jiwa). "Pemerintah daerah dan institusi terkait sudah mengevakuasi warga korban banjir ke lokasi aman dan menurunkan bantuan berupa obat-obatan serta makanan," kata Hamsir. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, juga kerugian harta benda belum dapat ditaksir. "Perobot tumah warga dan hewan ternak, antara lain, sapi, kambing dan ayam terseret arus," katanya. Seorang warga, Herman mengatakan, ketinggian air akibat luapan dua sungai besar --Sungai Laeya dan Sungai Aosole) di Kecamatan Laeya dan Kecamatan Lainea diperkirakan masih bertambah karena hujan masih berlangsung. Banjir yang merendam ratusan rumah penduduk, juga menyebabkan jalur transportasi dari dan ke Kota Kendari, Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana terputus. Namun, Pemerintah Daerah Konawe Selatan mengarahkan kendaraan melalui jalur alternatif, yakni melalui Desa Ululakara - Kecamatan Palangga.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008