Jakarta, (ANTARA News) - Di tengah terpaan prahara rumah tangganya dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty kini bersiap mengembangkan karir ke dunia film, selain dunia tarik suara yang telah lama digelutinya. "Ini debut saya di dunia film," kata Maia di sela syukuran rencana produksi film "Kata Maaf Terakhir", di Jakarta, Rabu. Untuk tampil dalam film itu, ia mengaku cukup banyak berlatih akting, terutama menangis. Uniknya, ia berlatih dengan ipod, mendengarkan musik dan lagu-lagu sedih. "Masalahnya saya susah menangis di depan orang. Nah, untuk penghayatan, saya mendengarkan lagu yang mengingatkan saya pada peristiwa-peristiwa sedih," katanya sambil tersenyum. Diproduksi SinemArt Pictures, "Kata Maaf Terakhir" merupakan drama keluarga. Maia mengakui dirinya sudah merasa sedih saat membaca naskah film itu, belum lagi unsur musik film yang bisa membawa merenung tentang kehidupan pribadinya. "Ada kemiripan, tetapi beda ceritanya. Film ini cerita tentang seseorang yang ditinggalkan, dikhianati, tapi kemudian mampu mandiri," katanya. Meski demikian, ia mengaku film itu tidak mengeksploitasi kehidupan keluarganya di dunia nyata. "Kata Maaf Terakhir" bukan film pertama Maia. Sebelumnya ia pernah tampil di empat film. Namun, dedengkot duo Ratu ini menyatakan film tersebut merupakan debutnya. "Maklum, meski sudah bermain di empat film, tetapi baru kali ini saya dipercaya sebagai pemeran utamanya," katanya. Maia berperan sebagai Dania, seorang perempuan yang disakiti suaminya. Menjelang ajal menjemput, sang suami ingin minta maaf karena pernah berkhianat. Maruli membenarkan bahwa kisah film itu memang ada persamaan dengan jalan hidup yang dialami Maia. "Yah ada miripnya memang, tetapi tidak persis sama," katanya. Maia sendiri membenarkan pernyataan Maruli. "Tetapi tidak sama persis benar. Karena ceritanya memang bukan tentang kehidupan saya. Tetapi, kalau dalam kehidupan nyata, saya sih gampang memaafkan orang kok, termasuk bapak yang satu itu (Dhani)," katanya.Film rencananya akan dilepas ke publik menjelang Lebaran tahun ini. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008