liburkan total semua aktivitas sekolah apabila ISPU  lebih dari 300

Siak (ANTARA) - Kondisi kabut asap yang pekat di sejumlah wilayah di Kabupaten Siak, Riau, membuat kegiatan belajar-mengajar terhenti dan peserta didik dipulangkan untuk kemudian diberikan tugas pelajaran di rumah.

"Pagi tadi kondisi kurang sehat, sebagian sudah meliburkan peserta didiknya sampai kondisi udara normal dan sehat kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kabupaten Siak M. Lukman di Siak, Senin.

Peserta didik yang diliburkan itu meliputi wilayah Kecamatan Siak, Mempura, Dayun, Tualang, Sungai Apit, Sei Mandau, Kerinci Kanan, Bungaraya, dan Sabak Auh.

Ia berharap, peserta didik tidak berkeliaran setelah dipulangkan. Bahkan selama tidak mengikuti proses belajar mengajar di sekolah agar juga tidak bermain di luar ruang setelah pulang ke rumah.

Peserta didik yang diliburkan, lanjut dia, diminta tetap mengikuti pembelajaran melalui tugas-tugas rumah yang diberikan guru.

Baca juga: Tiga kabupaten di Sumut diselimuti kabut asap


Lebih lanjut, pemulangan siswa ini juga dilakukan oleh pihak Sekolah Menengah Atas yang wewenangnya berada di Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Hal itu berdasarkan instruksi dari Kadisdik Riau tertanggal 9 September ini.

Surat itu berisi agar meliburkan siswa apabila Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berkisar antara 200-299 (warna merah berarti sangat tidak sehat). Kemudian meliburkan total semua aktivitas sekolah apabila ISPU lebih dari 300 (warna hitam berarti bahaya).

Selanjutnya, apabila ISPU sudah membaik, agar kembali melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah seperti biasa, ujarnya.

Ia juga meminta sekolah mempertimbangkan jadwal pelajaran yang tertinggal selama libur akibat asap dengan mengadakan tambahan jam pelajaran di sekolah.

Pantauan di Kecamatan Siak tampak sejumlah peserta didik pulang sebelum pukul 12.00 WIB. Mereka yang pulang dengan jalan kaki maupun kendaraan sudah memakai masker untuk menahan kabut asap.


Baca juga: BMKG deteksi 2.510 titik panas Karhutla di ASEAN

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019