Debat keras soal agama tak selalu harus dengan menarik urat leher, apalagi sampai perang mulut atau bahkan baku hantam. Melalui portal beritanya yang makmur rubrik, Koran Washington Post punya cara jitu untuk mempertemukan segala kutub pemikiran, sehingga dialog seakan diatur masuk lewat satu "gerbang", sehingga orang merasa tak perlu mencarinya dari lain media. Setiap selera, semua kelas pembaca, menyatu dalam satu pojok dialog keyakinan bertajuk "On Faith". Kreasi salah satu koran tertua AS, yang reputasinya mengkilat sejak dua wartawannya Carl Bernstein dan Bob Woodward membongkar skandal Watergate yang melengserkan Presiden Richard Nixon pada 1974 itu, kini menyita jutaan "peselancar" di berbagai belahan dunia. Bekerjasama dengan majalah Newsweek --yang segrup kepemilikan dengan The Post-- "On Faith" diasuh redaktur Newsweek Jon Meacham dan wartawati The Post Sally Quinn. "Agama adalah topik yang menyerap dalam kehidupan global. Keimananlah yang membentuk dan mengilhami miliaran umat Kristen, Muslim, Yahudi, Hindu, Budha dan mereka yang tak berkeyakinan untuk berfikir dan bertindak, berdamai dan berperang, mencinta dan membenci," urai Jon dan Sally dalam pengantarnya tentang "On Faith". Di sini, para agamawan, spiritualis, jurnalis, budayawan, pujangga dan intelektual penyokong humanisme berbicara tentang tuhan, ketuhanan, iman, moralitas, etika, dan segala aspek rohaniah kehidupan manusia. Para aulia lintas keyakinan ini berusaha menerangkan bagaimana seharusnya agama dan spiritualitas menjawab kekinian serta bagaimana manusia mengaktualisasikan keimanan dalam kehidupan sosial sehingga tercipta harmoni global. Tokoh-tokoh yang umumnya akrab dalam telinga penduduk dunia hadir di sini seperti pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama, mantan PM Inggris Tony Blair, mantan Presiden AS Jimmy Carter, aktor Richard Gere dan Ratu Yordania Rania. Tak ketinggalan pengarang Karen Armstrong yang bukunya berjudul "Sejarah Tuhan" terkenal di mana-mana, dokter yang spiritualis Deepak Chopra, biolog darwinian penyokong atheisme Richard Dawkins, pakar studi Islam John Esposito, aktivis anti kekerasan Arun Gandhi, mantan presiden Iran Mohammad Khatami, pendekar HAM Uskup Desmond Tutu, dan humanis berdarah Yahudi peraih Nobel Elie Wiesel. Para intelektual muslim Indonesia juga diundang untuk berpendapat, diantaranya Mantan Ketua PBNU KH. Abdurrahman Wahid, mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi`i Maarif, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Abdul Munir Mulkan dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra. Ulama-ulama terkenal Timur Tengah dan Eropa juga ada dalam daftar tokoh yang diundang untuk berbagi pandangan dengan banyak tokoh lintas agama lainnya. Mereka diantaranya ulama besar Syeikh Yusuf al Qaradawi, ulama syiah Iraq kharismatis Ayatullah Ali Sistani, ulama terkemuka Arab Saudi Sheikh Salman Fahd al Ouda, Mufti Akbar Mesir (semacam Ketua MUI) yang pakar usul fiqih Ali Gomaa, ahli fiqih asal Tunisia Rashid Ghannoushi, dan intelektual muslim utama Eropa Tariq Ramadan. Tentang Jihad Ada tujuh tema besar yang dibincangkan "On Faith" yaitu isu lintas agama, moralitas, agama sebagai identitas pribadi ("personal religion"), konflik keagamaan, spiritualitas, dan teologi. "Dialog antar iman ini untuk mencerahkan kehidupan umat manusia, bukan untuk memanaskan kehidupan keagamaan, dan langkah pertama untuk mencapai kondisi ini adalah menyelenggarakan dialog iman yang cerdas, berpengetahun, eklektis (menyerap hal-hal baik dari siapa pun dan dari mana pun) dan saling menghargai," kata Jon dan Sally. Beberapa persoalan sengaja dilemparkan kedua moderator ini kepada khalayak, beberapa lainnya berupa esai berisi pandangan tokoh mengenai iman, etika, dan moralitas dalam konteks kehidupan manusia kontemporer. Tema-tema itu diantaranya pemberkatan kontrovesial Paus Benedictus XVI terhadap seorang muslim yang pindah katolik, ajakan Uskup Agung Gereja Anglikan Rowan Williams untuk memasukkan prinsip syariah Islam dalam hukum positif Inggris, kaitan Calon Presiden AS Barack Obama dengan mantan mentor spiritualnya Pastor Jeremiah Wright, dan kritik agama terhadap prilaku serakah di pasar uang dan pasar energi. Sejak November 2006, kedua moderator melempar pertanyaan-pertanyaan aktual berkaitan spritualitas dan keimanan dengan isu-isu hangat seperti pemilihan presiden, pasar modal, moralitas pemimpin, sampai ucapan "keseleo lidah" aktris Sharon Stone soal karma Budha dalam gempa di China. Dalam "On Faith", ada dua blog khusus mengenai Katolik berjudul "Crisis in Catholic America" dan tentang Islam bertitel "Muslim Speak Out" yang banyak mengundang pengunggah karena kerap menyodorkan isu-isu fenomenal yang tengah dalam perhatian umat. Salah satu isu fenomenal itu adalah terminologi jihad yang menurut Ulama Mesir Ali Gomaa telah ditafsirkan keliru oleh sebagian kaum muslim. "Makna jihad dalam Islam itu luas sekali, namun kini ada upaya-upaya untuk mengerdilkannya menjadi hanya satu pengertian...termasuk konsepsi bahwa jihad itu melulu soal perjuangan dengan kekerasan," kata Ali Gomaa. Intelektual muslim Prancis Tariq Ramadan mengamini Ali Gomaa dengan menyatakan kekerasan hanya digunakan ketika seluruh upaya damai menemui jalan buntu. "Tapi penggunaan kekerasan dan senjata pun harus proporsional, tidak boleh ditujukan kepada orang tak berdosa, perempuan, anak-anak, orangtua, bahkan pepohonan seperti pernah diajarkan Khalifah Abu Bakar. Dan jihad tak pernah diartikan sebagai `perang suci` untuk menerapkan (syariat) Islam dimana pun," kata Tariq Ramadan. Mungkin banyak yang mencurigai "On Faith", tetapi pojok ini setidaknya memuat satu pesan kebaikan kepada manusia yaitu ajakan untuk mengedepankan dialog, berbicara dan berkomunikasi sehingga dunia tak terus dibakar kebencian yang acap memicu konflik, perang dan kehancuran.(*)
Oleh Oleh A. Jafar M. Sidik
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008