Batam (ANTARA News) - Latihan Gabungan TNI pada 1-20 Juni 2008 dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalitas dan kesiapsiagaan kesatuan dan personel, bukan karena adanya indikasi ancaman militer asing di daerah perbatasan. Hal itu ditegaskan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso kepada wartawan di Batam, Selasa, sebelum meninjau kesiapan pelaksanaan geladi pasukan khusus dari TNI AL, TNI-AD dan TNI AU di Bandara Hang Nadim, perairan Tanjung Kasam dan Pulau Sambu, Rabu dinihari hingga pagi. Di seluruh perbatasan Indonesia, termasuk dengan Timor Leste, tidak ada indikasi ancaman, katanya. Mengenai belum tuntasnya perjanjian perbatasan Indonesia-Singapura, Panglima TNI mengatakan pembicaraan dalam hubungan kedua negara berada di tingkat pemerintah dengan pemerintah. TNI bertugas menjaga wilayah perbatasan, dan dalam hubungan dua negara terdapat pula hubungan militer dengan militer. Menurut Panglima, dalam kaitan tersebut, militer Indonesia dan Singapura dewasa ini bekerjasama, di antaranya berupa patroli di wilayah perbatasan di Selat Malaka. Latgab TNI 2008 selain di Batam pada Rabu pekan ini, telah berlangsung di Ranai dan Pantai Sengiap, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada akhir pekan lalu. Kegiatan besar itu berkaitan dengan Seabad Kebangkitan Bangsa serta 10 Tahun Reformasi Internal TNI yang akan berlanjut di Singkawang Kalimantan Barat, dan berakhir di Sangatta, Kalimantan Timur. Di Batam, 5.000 personel dari ketiga angkatan terlibat dalam geladi gabungan dengan skenario merebut kembali Bandara Hang Nadim dan pangkalan logistik (bahan bakar minyak) Pulau Sambu dari penguasaan militer asing yang dinamai Sonora. Menurut Djoko, kedua obyek vital itu dipraanggapkan telah dikuasai musuh sehingga Panglima TNI memerintahkan pasukan khusus dari ketiga angkatan untuk merebut kembali sebelum musuh menjadikannya sebagai pangkalan aju ke wilayah lain. Penugasan dari Panglima disesuaikan dengan karakter sasaran sehingga untuk "merebut kembali" Bandara Hang Nadim diterjunkan personel Detasemen Bravo (Den Bravo) Korps Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI-AU dan Detasemen 81 (Den 81) Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Untuk merebut pangkalan logistik Pertamina, di perairan Pulau Sambu, Panglima menugasi Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL. Pendukung operasi pembebasan tersebut antara lain Batalion 134/Tuah Sakti, Yon 330 Kostrad dan Yon Linud 328, serta Skadron Udara 31 Halim Perdana Kusumah. Kepala Tim Peliputan dan Penerangan Latgab TNI 2008/Batam Kapten CZi Budi Surya mengatakan, geladi pada Rabu dini hari di antaranya berupa penerjunan dengan posisi siap menembak dalam suasana gelap gulita. Pada Rabu pagi, setelah pasukan TNI dengan sandi Yudha Siaga menaklukkan Sonora, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menyerahkan kembali Pusat Komando dan Pengendalian kepada Komandan Korem 033/Wira Pratama Kolonel (Arh) Mardimin.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008