Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo, untuk melaporkan pelaksanaan otonomi daerah dan program pencapaian produksi beras dua juta ton dan jagung 1,5 juta ton di daerah ini pada musim tanam 2008-2009.
"Pak gubernur siang ini harus terbang ke Jakarta untuk melaporkan hal itu kepada Presiden di Cikeas, Bogor, malam ini (Selasa,10/6)," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Pemprov Sulsel, Jufri Rachman, di Makassar, Selasa.
Saat menghadap Kepala Negara, Gubernur Sulsel didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Lutfi Halide, yang akan memaparkan pelaksanaan Otoda di provinsi berpenduduk sekitar 7,8 juta jiwa ini dengan sampel Kabupaten Gowa yang pertama kali menerapkan otonomi daerah di Indonesia yang saat itu bupatinya dijabat Syahrul Yasin Limpo.
Pada pertemuan itu, mereka bakal melaporkan pula program surplus dua juta ton beras dan produksi jagung 1,5 juta ton tahun ini yang sebelumnya surplus beras baru 1,2 juta ton beras dan produksi jagung sekitar 800 ribu ton.
Untuk mencapai sasaran itu dibutuhkan investasi Rp800 miliar untuk tanaman padi seluas 800.000 ha atau setiap hektarenya membutuhkan dana Rp1 juta dan investasi jagung Rp400 miliar.
Daritotal investasi Rp1,2 triliun itu, kata Jufri, petani akan menghasilkan sekitar Rp16 triliun.
Pada Rabu pagi (11/6), Gubernur Syahrul Yasin Limpo juga akan menemui Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di kantor Wapres dengan maksud yang sama sekaligus menerima arahan menyangkut pengembangan komoditi padi, jagung, kakao, udang, ternak sapi dan rumput laut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008