Tolitoli (ANTARA News) - Kota Tolitoli di bagian utara Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa sore hingga malam hari dilanda banjir bandang yang mengakibatkan ribuan rumah penduduk setempat terendam air hingga setinggi satu meter. Koresponden ANTARA News dari Tolitoli, melaporkan beberapa kawasan yang terendam paling parah yaitu di sekitar kompleks Kantor Camat Baolan di Jln Veteran, seputar Pasar Sentral Bumi Harapan, kompleks Universitas Madako, RSUD Mokopido, dan Lembaga Pemasyarakatan di Kelurahan Nalu. Selain itu, Kawasan Pertokoan Malosong dan Kampung Buol di Kelurahan Panasakan. Ketinggian air di kawasan-kawasan yang berada di dataran rendah ini berkisar antara 50 centimeter hingga 100 centimeter. Bencana alam banjir yang disebabkan turunnya hujan lebat sejak Selasa sore itu, telah memaksa banyak penduduk setempat mengungsi ke rumah keluarga dan kerabatnya yang ada di daerah ketinggian. Banjir yang melanda ibukota kabupaten penghasil cengkih terbesar di Indonesia ini juga mengakibatkan aktivitas sebagian besar masyarakat setempat lumpuh. Andi, warga yang tinggal di Jln Gardamun Tolitoli (kawasan Bumi Harapan), mengatakan dirinya sudah berusaha membuka jaringan drainase untuk memperlancar aliran air hujan yang turun, namun tidak berhasil sebab genangan banjir cukup tinggi. Di komples Universitas Madako, katanya, genangan banjir saat ini sudah mencapai pinggang orang dewasa, dan sebagian penduduk setempat telah mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat yang berada di daerah ketinggian. Warga Tolitoli lainnya, Awis Rais, menuturkan di daerah-daerah yang paling parah terendam banjir sama sekali tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat, karena rendaman air cukup tinggi. Sementara itu, sebagian besar penduduk di kota Tolitoli hingga Selasa malam terlihat berjaga-jaga di depan rumah masing-masing untuk memantau ketinggian air dari menit ke menit. Sedangkan warga yang rumahnya sudah terendam banjir sibuk mengamankan harta benda mereka dari genangan air, namun sebagian anak-anak dan perempuan sudah diungsikan ke rumah keluarga mereka seperti di Kulurahan Panasakan dan Tanah Abang. Hingga pukul 19:30 Wita hujan belum reda, bahkan semakin deras disertai angin kencang. Selain itu, PLN setempat melakukan pemadaman di kawasan-kawasan yang paling parah dilanda banjir, sehingga semakin menambah suasana mencekam. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan adanya kerusakan bangunan maupun korban manusia. Bupati Tolitoli HM Ma`ruf Bantilan sudah menginstruksikan Satuan Polisi Pamongpraja dan instansi teknis lainnya untuk siaga memantau keadaan, guna mengambil tindakan secepatnya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perlunya mengevakuasi warga yang menetap di dataran rendah. Banjir yang melanda kota Tolitoli ini merupakan terbesar sepanjang tahun 2008. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008