Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 18 unit bus Transjakarta yang selama ini beroperasi di Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) kini dialihkan untuk melayani penumpang busway di Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). "Sebanyak 18 unit dialihkan ke Koridor VII karena bus gandeng telah mulai beroperasi di Koridor V," kata Manajer Operasional Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Rene Nunumete di Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan, 18 unit bus yang berasal dari perusahaan bus Batavia itu sebenarnya juga berstatus "pinjaman" dari Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). Sedangkan untuk penggantinya, kini di Koridor V telah dioperasikan sebanyak 10 unit bus gandeng yang telah diresmikan penggunaannya oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada Minggu (8/6). Setiap bus gandeng yang berasal dari negara China itu dapat mengangkut lebih dari 150 penumpang. Meski berkapasitas lebih besar, tetapi bus gandeng itu tetap disesaki oleh para pengguna busway. Bus gandeng memiliki tiga pintu, yaitu dua pintu untuk masuk terletak di depan dan belakang, sedangkan satu pintu keluar terletak di tengah. Mayoritas penumpang bus gandeng yang beroperasi di Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) turun di sejumlah shelter transit seperti di shelter Matraman dan Pasar Senen. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Nurachman mengatakan, 10 bus gandeng yang telah dioperasikan di Koridor V tersebut sebenarnya merupakan tahap awal realisasi penyediaan bus gandeng yang direncanakan sebanyak total 30 bus. Ia menjelaskan, sisa 20 bus gandeng lainnya saat ini sedang dalam proses produksi namun menyebut bahwa ditargetkan bus gandeng tersebut akan dioperasikan semuanya pada tahun 2008 ini. "Sebanyak 13 unit bus sedang dalam proses produksi di karoseri yang dilakukan oleh PT Ekasari Lorena sebagai pemenang tender dan tujuh unit tahap berikutnya yang juga akan delelang secara terbuka," katanya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008