Ahsan yang bergabung bersama klub PB Djarum pada 2007 itu mengatakan bahwa pemberhentian itu sangat disayangkan.
Baca juga: Mohammad Ahsan akui masih ingin terus mencetak prestasi bersama Hendra
"Sangat disayangkan soalnya Djarum satu-satunya klub yang mengadakan audisi di semua daerah, jadi bisa memantau bibit-bibit di daerah. Kalau tidak ada audisi lagi ya siapa yang bisa melihat bibit-bibit di daerah seperti itu," kata Ahsan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Menurut Ahsan, audisi yang dilakukan PB Djarum telah membantu orang-orang daerah yang berminat dengan olahraga bulutangkis bisa datang memamerkan kemampuannya. Dengan begitu, bakat-bakat muda pun bisa dengan mudah ditemukan.
Ahsan yang merupakan penerima beasiswa PB Djarum sekaligus juara All England 2019 bersama Hendra Setiawan itu mengakui bahwa klubnya, selain menjaring bakat-bakat muda, juga telah sangat membantu perjalanan karirnya selama ini di bulutangkis. Maka tuduhan KPAI yang menyebutkan PB Djarum telah melakukan eksploitasi anak itu dinilai tidak tepat.
Baca juga: Mohammad Ahsan dapat bonus Rp550 juta dari Djarum Foundation
Dia berharap PB Djarum bisa menemukan solusi atas permasalahan ini dan bisa terus melakukan audisi penjaring pebulutangkis di masa depan.
Sebelumnya, PP PBSI juga menyayangkan pemberhentian itu karena dapat menyebabkan regenerasi atlet bulutangkis terputus.
“Sangat disayangkan karena kita tahu bahwa audisi ini adalah salah satu metode rekrutmen dari pemain bulutangkis yang nantinya memang akan menjadi generasi penerus yang ada sekarang ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiarto.
Pemberhentian audisi ini muncul setelah KPAI melayangkan protes, menganggap bahwa ada unsur eksploitasi anak dalam audisi yang dilakukan PB Djarum. Menurut KPAI, eksploitasi itu terindikasi dari kaus peserta yang bertuliskan "Djarum Badminton Club"Sementara PB Djarum telah menegaskan bahwa PB Djarum dan Djarum merupakan dua entitas berbeda.
PB Djarum mengumumkan bahwa 2019 merupakan tahun terakhir mereka mengadakan audisi umum bulutangkis sehingga program itu akan berhenti pada 2020.
Meski begitu, PB Djarum masih belum memberikan kejelasan tentang pemberhentian ini akan berlaku selamanya atau hanya sementara.
Namun PB Djarum melalui Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa akan ada program lain untuk tahun depan.
Audisi umum telah dilakukan oleh PB Djarum tiap tahun sejak 2006 dan digelar di sejumlah kota di Indonesia dengan tujuan menjaring lebih banyak potensi berbakat. Peserta terpilih dari daerah akan maju ke final audisi di markas PB Djarum di Kudus akhir tahun nanti.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019