Jakarta (ANTARA) - Daniil Medvedev dianggap sangat berpeluang menggulingkan petenis unggulan kedua Rafael Nadal pada final yang akan diselenggarakan di Flushing Meadows, Minggu (Senin WIB), demikian dikatakan oleh mantan petenis nomor satu dunia Marat Safin.

Baca juga: Taklukkan Berrettini, Nadal hadapi Medvedev di final US Open

Medvedev dan Nadal akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara Grand Slam di Arthur Ashe Stadium, New York.

Apabila Nadal memenangi final nanti, maka itu akan menjadi gelar Grand Slam nya yang ke-14, sedangkan bagi Medvedev itu akan menjadi gelar pertamanya.

Baca juga: Medvedev tembus final US Open pertama sepanjang karirnya

Menurut Safin, Medvedev adalah pemain yang punya mental kuat dan sedikit rasa takut. Ia juga mendapatkan lebih banyak momentum baik. Sementara Nadal adalah petenis kidal dan bermain di bawah tekanan untuk meraih juara Grand Slam. Alasan itu cukup kuat bagi Medvedev untuk menang.

"Dia bisa menang. Daniil sudah berada di level itu. Dia tidak takut dengan Nadal," kata Safin seperti dikutip laman Tennis World.

"Nadal juga lebih berumur dan mempunyai tekanan (untuk mendapatkan gelar Grand Slam). Tidak mudah bagi Nadal sebagai petenis kidal itu."

"Hasil final nanti, jika dia kalah, itu tidak akan menjadi beban bagi Medvedev. Dua pertandingan sebelumnya adalah yang paling sulit, tapi kemudian bisa lebih mudah."

Safin mengatakan Daniil bisa menjatuhkan Nadal karena postur tubuhnya yang lebih tinggi serta kemampuan memukul dan melempar bola yang baik.

Dengan demikian, Medvedev mempunyai peluang menjadi salah satu petenis terbaik Rusia setelah tujuh penampilannya di final menunjukkan betapa solidnya dia secara mental.

"Taktik bermain dia bagus. Jelas dia masih bisa meningkatkan cara bermainnya."

Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Safin berbanding terbalik dengan mantan petenis nomor satu Inggris Tim Herman. Herman mengatakan bahwa Medvedev sudah cukup beruntung jika dia bisa memenangkan satu set saja saat berhadapan dengan legenda tenis Nadal.

"Daniil menghadapi lawan yang sangat sulit," katanya.

Sebelumnya, di nomor tunggal putri, remaja berusia 19 tahun asal Kanada Bianca Andreescu berhasil mengalahkan legenda tenis Serena Williams pada pertandingan yang berlangsung Minggu dini hari WIB. Andreescu mendapatkan gelar Grand Slam pertamanya.

Baca juga: Fakta singkat Bianca Andreescu

Baca juga: Andreescu gulingkan Serena untuk juarai US Open

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019